SURYA.co.id | JOMBANG – Areal makam mantan Presdien KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng yang merupakan kawasan wisata religi di Kabupaten Jombang, mampu memberi kontribusi cukup signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) setempat.
Setidaknya, target pemasukan retribusi, khususnya parkir dan toilet yang dipatok pemkab setempat pada 2018 sebesar Rp 325 juta dipastikan terlampaui.
Sampai Oktober saja, pemasukan dari retribusi parkir saja sudah menyentuh Rp 341,2 juta. Padahal, tahun anggaran 2018 masih dua bulan lagi.
”Ada kenaikan pemasukan retribusi parkir 15 persen dari tahun lalu. Itu sampai Oktober lalu,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bambang Nurwidjanto melalui Kepala UPT Wisata Religi Makam Gus Dur Purwanto, Minggu (18/11/2018).
Retribusi parkir sebesar itu diperoleh dari total bus besar yang masuk ke kawasan parkir mencapai, yang mencapai 9.464 unit selama Oktober.
Kemudian mobil penumpang 12.541 unit, dan minibus sejenis Isuzu elf sebanyak 3.149 unit. Terakhir yaitu sepeda motor yang mencapai 30.921 unit. Selain retribusi parkir, ada juga pemasukan dari retribusi toilet.
Purwanto memprediksi pendapatan restribusi masih bisa bertambah, meskipun jumlahnya belum bisa diprediksi karena masih ada dua bulan sebelum tahun anggaran berakhir.
”Laporan November belum masuk, masih berjalan. Kemudian Desember belum berjalan. Kami berharap ada penambahan cukup besar, karena ada hari-hari libur nasional dan sekolah selama dua bulan ini,” imbuhnya.
Pendapatan dari retribusi, menurutnya berpotensi semakin naik, jika proyek Museum Islam Nusantara KH Hasyim Asyari sudah diresmikan dan dibuka untuk umum.
“Karena secara otomatis menjadi daya tarik atau magnet tersendiri bagi masyarakat untuk berkunjung ke wisata religi makam Gus Dur,” terangnya.
Article courtesy: Tribunnews.com
Photo courtesy: Detik.com