• info@njombangan.com

Daily ArchiveAugust 4, 2018

Publikasi dan Pemanfaatan Hasil Karya dan Inovasi Siswa-Siswi Jombang

Quality Education

Oleh Fatimatuz Zuhriyah

 

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sistem Pendidikan: 2003). Pendidikan tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia, pendidikan akan mengajarkan manusia untuk hidup lebih baik, baik berhubungan personal, intrapersonal, budaya, agama maupun negara. Pendidikan berkuliatas adalah pendidikan yang memberikan fasilitas penuh sebagai penunjang keberhasilan tujuan pendidikan. Indikator pendidikan berkualitas nilai hasil Ujian Nasional (UN) yang dicapai oleh peserta didik mencapai nilai maksimal dan mendapat porsentase tinggi. Harapan dengan adanya pendidikan berkualitas agar peserta didik mampu menguasai konsep dan mengimplementasikannya. Begitupun, dengan harapan dari masyarakat Jombang dengan pendidikan berkualitas, guna mendukung individu-individu yang berkompeten.

 

Peran dan dukungan pemerintah Kabupaten Jombang agar pendidikan di kabupaten Jombang mampu terlaksana dengan baik, dibuktikan dengan banyaknya lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Lembaga formal yang saat ini ada di Jombang tercatat kurang lebih ada 1.284, lembaga yang dinaungi oleh Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selama proses pendidikan 12 tahun, siswa dituntut untuk menjalankan kewajibannya dengan mengikuti seluruh peraturan yang ditetapkan termasuk lembaga dalam mengikuti aturan pemenuhan kurikulum. Setiap lembaga sekolah mempunyai cara tersendiri agar siswanya memiliki kompetensi yang dibutuhkan masyarakat, baik untuk melatih pengetahuan, soft skill dan hard skill dimulai sesuai dengan jenjangnya.

 

Ada beberapa sekolah yang menerapkan uji praktek agar siswa tersebut mampu memahami apa yang selama ini diserap dalam kelas. Dengan demikian harapan dari uji praktek tersebut membuat siswa terlatih dan mampu memahami secara nyata bukan hanya dengan konsep. Setiap tahunnya siswa menciptakan buah karya yang mereka ciptakan. Selama ini karya-karya yang diciptakan siswa di Jombang tidak pernah dipublikasikan, padahal dengan dipublikasikan akan menambah motivasi siswa untuk terus mengembangkan kemampuan. Pendidikan berkualitas yang diharapkan akan terealisasi dengan keberhasilan setiap individu memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal.

 

Banyak sekolah di Kabupaten Jombang seperti SMK yang menciptakan teknologi atau mesin yang mampu dimanfaatkan masyarakat umum, dan dapat dikembangkan di kemudian hari. SMK di Jombang yang menciptakan mesin-mesin seperti SMKN 3 Jombang dan SMK Dwija Bhakti sebagai bahan uji kemampuan mereka.  Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sudah melakukan yang terbaik guna mendukung kemampuan siswanya berkembang. Akan tetapi, mesin-mesin atau alat cipta yang selama ini mereka kembangkan tidak pernah dimanfaatkan secara umum. Kebanyakan hanya diikutkan lomba dan kemudian berhenti pada titik itu saja. Kalaupun ada, pengembangan dilakukan oleh siswa tingkatan bawahnya.

 

Jika berkaca pada keadaan masa lalu, seperti halnya B.J. Habibie yang kemampuan ilmu pengetahuannya sudah tidak diragukan lagi, kenyataannya pemerintah tidak begitu pro dengan memberikan sumbangsih maupun modal dan izin. Sehingga, pemerintah negara lain yang sangat menghargai ilmu dan pengetahuan memberikan kepada siapa saja yang mau belajar dan memfasilitisasinya secara penuh. Tidak hanya SMK sederajat sampai tingkat mahasiswa yang diberikan fasilitas tersebut, tapi fasilitas tersebut sudah diberikan sejak sekolah dasar.

 

Sebenarnya pemerintah dan masyarakat yang mampu mendukung pengaplikasian pendidikan secara berkualitas. Pemberian izin bantuan dan modal guna pendidikan itu penting, sehingga apa yang dikonsepkan tidak hanya berupa angan dan menjadi sejarah dalam setiap individu yang memiliki pemikiran. Sekolah sudah baik dengan memberikan tugas uji praktek karya, akan tetapi respon pemerintah yang kurang begitu mendukung membuat siswa yang cerdas dan aktif, mandek dan memilih untuk tidak melanjutkannya setelahnya. Dukungan setiap elemen, baik moril individu, lingkungan sekolah/masyarakat, dan pemerintah yang mampu merevitalisasi perbaikan pendidikan yang berkelanjutan. Dengan adanya publikasi produk yang mereka ciptakan, otomatis akan memotivasi baik siswa maupun orang tua untuk terus berusaha. Sudah menjadi rahasia umum jika produk-produk yang diciptakan siswa-siswi akan berakhir di gudang dan tidak akan berkembang. Kenyataan yang selama ini adalah hasil ciptaan dari siswa-siswi ini tidak pernah dipublikasikan.

 

Kenyataan jika sudah beberapa kali pemerintah pusat mengganti kurikulum pembelajaran, sehingga yang difokuskan adalah perubahan kurikulumnya bukan pada mengembangkan kurikulum. Kurikulum yang sudah ada, dievaluasi, dan dikembangkan bukan dirubah. Hal itu jugalah yang membuat terkadang sistem pendidikan Indonesia tidak terfokus bagaimana peserta didik mampu mengoptimalisasi kemampuan mereka sehingga membuat mereka mandek dan tidak begitu tertarik dalam menciptakan produk hasil penelitian dan berdampak pada pendidikan daerah. Tidak hanya itu, faktor yang dapat menjadi penghambat adalah jangkauan pendidikan. Di Kota Jombang yang menjadi cukup perhatian adalah kecamatan yang jauh dari Jombang.

 

Pendidikan akan berkembang seiring dengan dukungan oleh masyarakat, pemerintah maupun lembaga. Untuk itu, motivasi dari ketiga lembaga tersebut akan mempengaruhi kualitas pendidikan yang berkembang di daerah setempat.