TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG – Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mohammad Mahfud MD berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Selain bersilaturahmi ke kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah), Mahfud juga menyempatkan ziarah ke makam Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Masuk ke area pemakaman, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini disambut ratusan peziarah yang kebenyakan ibu-ibu. Mereka berebut bersalaman. Mahfud pun tak segan menyambut salam mereka.
Mantan menteri pertahanan era Presiden Gus Dur ini nampak khusyuk berdoa di depan makam cucu pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari bersama Gus Sholah dan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin.
Setelah selesai tahlilan dan berdoa, Mahfud diajak foto bareng peziarah. Pria kelahiran Sampang ini pun dengan ramah meladeni ajakan selfie peziarah.
Mahfud menyatakan, Indonesia sedang menghadapi tahun politik. Biasanya kalau politik bergolak, sering terjadi benturan ego antar kelompok.
“Semuanya masuk perseneleng empat, keras dan cepat serta panas. Kalau sudah begini ingat Gus Dur. Prinsip kebersatuan dalam perbedaan selalu diutamakan oleh beliau,” kata Mahfud di komplek pemakaman Gus Dur, Tebuireng, Minggu (01/07/2018).
Karenanya, Mahfud berharap, muncul Gus Dur-Gus Dur lainnya yang mendinginkan dan selalu mencari jalan tengah dalam setiap konflik yang terjadi.
“Saya mendoakan beliau tadi. Beliau kerap ambil jalan tengah untuk menghentikan benturan politik. Tentu juga mendoakan Indonesia supaya damai menghadapi tahun politik,” ujarnya.
Mahfud hadir di Jombang dalam rangka memenuhi undangan menjadi pembicara pada seminar halaqoh Nasional Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) tentang Pesantren dan Pemberdayaan Ekonomi Umat di Pondok Pesantren Tebuireng, Cukir, Jombang, Jawa Timur.
Selain Ketua Majelis Pembina MP3I yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Shalahudin Wahid (Gus Sholah) dan Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin hadir pula Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Masdar Hilmi. Hadir juga ratusan pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur.*