Jombang – Kerajinan miniatur mobil di Kabupaten Jombang semakin digandrungi masyarakat. Kali ini dilakukan Dicky Santoso, 23, pemuda asal Desa Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno yang mengolah potongan-potongan kayu bekas menjadi miniatur truk.
Maklum, di desa ini hampir semua rumah mempunyai usaha mebel. Tak heran banyak tumpukan kayu yang tidak terpakai di daerah itu. Melihat banyaknya sisa kayu yang tak terpakai, mendorong Dicky untuk memanfaatkannya.
”Saya masih baru membuat truk ini,” ujarnya. Ide muncul untuk membuat truk ini berawal dirinya melihat banyak yang membuat miniatur truk berbahan kayu. Lantaran, di daerahnya banyak sekali kayu bekas mebel yang tidak digunakan.
”Pertama kali ya sangat sulit membuatnya. Namun, sekarang sudah terbiasa ya cukup mudah,” katanya.
Menurutnya, paling rumit pada saat membuat kepala truk. Karena harus sedetail mungkin mulai dari membuat jok dan setir di dalamnya. Selain itu memasang kaca dan lampu.
“Untuk kacanya sendiri menggunakan mika agar mudah ditekuk,” katanya. Ia menambahkan, agar kualitas truk yang dibuat terjamin dan sangat kuat, dia menggunakan kayu jati. Tak heran mainan buatannya terlihat sangat kokoh dan bisa dinaiki orang yang mempunyai berat badan sampai 70 kilogram.
”Saya buat semirip mungkin, saya kasih per juga seperti aslinya,” imbuhnya. Untuk membuat satu miniatur truk, membutuhkan waktu sampai satu minggu. Kualitas hasil karyanya tetap dinomorsatukan. Tak heran, dirinya mematok harga minimal Rp 1 juta untuk satu miniatur truknya.
”Kalau ukuran yang lebih besar ya harganya beda lagi,” ungkapnya. Saat ini dirinya masih mengandalkan media sosial untuk penjualan.
Selain itu, dia sering ikut komunitas miniatur truk. Sehingga miniatur truknya bisa semakin dikenal orang banyak. ”Ya kan ini juga ada komunitasnya, kadang-kadang berkumpul di Kediri. Sehingga, saya juga pasarkan melalui komunitas itu,” pungkasnya. (*)
(jo/yan/mar/JPR)
Photo courtesy: Radar Jombang
Article courtesy: Radar Jombang