• info@njombangan.com

Monthly ArchiveJune 2020

Mewujudkan Jombang sebagai Kota Toleransi melalui Pemanfaatan Teknologi, Kolaborasi, dan Partisipasi Berbagai Pihak

Miftakhus Surur

 

Latar Belakang & Permasalahan

Jombang banyak melahirkan tokoh nasional yang sering mempromosikan nilai-nilai toleransi  antar umat beragama. Figur tersebut di antaranya adalah Abdurahman Wahid, Nur Cholis Majid, dan Ainun Najib. Bahkan, salah satu di antaranya, Gur Dur, mendapatkan gelar kehormatan sebagai bapak toleransi di Indonesia. Sampai sekarang pun pemikirannya masih hidup dan dihidupkan oleh publik terutama pengagumnya yang tergabung dalam komunitas bernama Gusduriyan

 

Tujuan Penulisan

Meskipun adanya banyak tokoh inspiratif di atas, sayangnya Jombang masih harus berurusan dengan ancaman intoleransi. Hal ini diduga disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang berusaha menyebarkan radikalisme dan provokasi dan teroris sampai juga pada guru agama tidak toleran.

Di sisi lain, terdapat ancaman intoleransi yang disebarkan melalui berita yang tidak dapat dipertanggungjawabakan dan tidak diketahui kebenarannya (hoax). Sehingga, jika hal ini tidak diperhatikan dengan seksama maka benih-benih kebencian, prasangka, dan ketidakpercayaan dapat disebarkan dengan mudah di era digital ini.

 

Kesimpulan & Saran

Dengan demikian nilai-nilai toleransi dan menghargai sesama perlu ditumbuhkan dan dipupuk melalui tindakan konkret seperti tidak berisik/ mengganggu waktu ibadah umat agama lain. Kemudian, kita dapat memanfaatkan media sosial secara bijak agar berita hoaks tidak merajalela. Jika dimungkinkan, kita juga dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan komunitas lintas agama melalui diskusi atau kegiatan sosial. Acara semacam ini dapat disebarkan melalui fb, twiter, atau instragram. Publikasi semacam ini sangat potensial dapat menggugah masyarakat untuk menjaga keharmonisan hubungan bermasyarakat. Selain itu, acara seperti ini juga memungkinkan terjadinya pertukaran informasi untuk membuka pikiran dan saling menghormati satu sama lain.