Jombang –
– Beragam miniatur dari bahan bekas dihasilkan dari tangan kreatif Fatkhurrohan, 23, warga Dusun/Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto. Dari pria ini puluhan miniatur vespa hingga truk dibuat dengan bahan kaleng minuman yang tak terpakai.
Miniatur yang sudah jadi diletakkan berjajar di atas sebuah rak yang terpasang di tembok ruangan depan rumahnya. Ada puluhan miniatur di sini, dan seluruhnya berbahan kaleng. “Kalau bentuknya sementara masih dua saja, vespa sama truk kontainer,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jombang kemarin (29/12).
Membuat miniatur kendaraan, disebutnya bukan hal yang sulit bagi dirinya. Diawali dari mencari kaleng bekas dari pengepu, rongsokan, Fatkhur, biasa mencari kaleng ini pada tetangganya yang punya bisnis pengepul rosok.
Proses pembuatan miniatur kendaraan yang memanfaatkan kaleng bekas minuman. (Achmad RW/Jawa Pos Radar Jombang)
“Ya beli, biasanya satu kilogram itu Rp. 12 ribu, itu sudah dapat banyak, tapi mencarinya ini harus yang satu jenis, juga harus masih utuh, tidak boleh yang penyok, apalagi kalau buat truk, kan warnanya harus sama,” lanjutnya.
Setelah itu, kaleng-kaleng ini akan dipotong bagian atas dan bawahnya hingga membentuk lembaran. Kaleng yang sudah lembaran ini kemudian dibentuk sesuai pola yang sudah disiapkan, setelah itu disatukan dengan lem. “Kalau vespa itu biasanya butuh tujuh kaleng, kalau truk lebih sedikit bahannya,” rincinya.
Setelah selesai dan membentuk kerangka mobil, bagian-bagian yang sudah dibuat baru dirakit dan dipoles, untuk miniatur truk, Fatkhur menyebut prosesnya akan lebih cepat daripada miniatur vespa. “Kalau truk kan tinggal mencocokkan polanya saja, sehari jadi, kalau vespa ini kan harus dicat dulu, biasanya dua hari jadinya, kalau tidak ada matahari bisa lebih lama jadinya,” tambahnya.
Ia biasa menjual miniaturnya ini seharga Rp 70 ribu untuk miniatur truk, dan Rp 100 ribu untuk miniatur vespa. “Kalau sampai sekarang penjualannya selain di Jombang juga sudah sampai Medan, Jakarta dan beberapa wilayah lain,” imbuhnya.
Bagi Fatkhurrohman, membuat miniatur memang bisa disebut iseng-iseng berhadiah. Produksinya inipun hingga kini masih tergantung dengan pesanan yang masuk. Dan pemasaran hanya dilakukan secara online.
Usaha ini, disebutnya sudah ditekuninya sejak setahun terakhir, berawal dari niatnya yang ingin membuatkan mainan untuk anaknya dengan bahan baku murah. Berbekal melihat beberapa tutorial di laman online, ia kemudian mencoba membuat miniatur truk kontainer.
“Waktu itu coba bikin truk awalnya, saya kreasikan pakai lampu juga, ada juga yang bisa di-remote control, terus bikin vespa juga, setelah itu saya posting di facebook,” imbuhnya.
Tak disangka, postingan itu banyak dilirik orang, bahkan beberapa diantaranya ikut memesan miniatur ini. Ia pun mulai kebanjiran pesanan, puluhan miniatur kemudian harus ia buat setelah makin banyak pemesan. “Ya buat memang kalau ada pesanan saja buatnya, mau bentuknya bagaimana atau diberi ornamen apa bisa saya buatkan,” lanjutnya.
Sementara untuk pemesanan, ia mengaku hingga kini masih mengandalkan sistem online, lantaran ia belum punya lapak atau tempat berdagang selain di rumahnya. “Ya kalau mau lihat bisa datang, tapi paling banyak masih di online mas,” pungkasnya. (*)
(jo/riz/mar/JPR)
Photo courtesy: Radar Jombang
Article courtesy: Radar Jombang