Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia masih menjadi permasalahan besar di abad ke 21. Pada era digital saat ini, sebenarnya kita memiliki banyak kemudahan untuk mendapatkan informasi, salah satunya melalui internet. Sayangnya, masyarakat cenderung menggunakannya sebatas untuk bercengkrama di media social. Padahal, riset dari Central Connecticut University pada tahun 2016 menunjukkan bahwa Indonesia tergolong ke dalam kategori minat baca yang sangat rendah. Dari 61 negara yang diteliti, Indonesia menduduki posisi ke 60. Oleh karena itu, Njombangan mengawali program Njombangan Berbagi Buku di akhir tahun 2018 sebagai langkah kecil mengatasi permasalahan tersebut.
Sejak pengumuman dilakukan pada bulan Oktober, kami sudah dihubungi oleh berbagai pihak yang tertarik dan membutuhkan tambahan buku bacaan. Sejauh ini, sudah ada 18 pihak yang terpilih dan berhak menerima satu kardus buku donasi dari Njombangan. Pihak itu berasal dari sekolah, rumah baca, pesantren, maupun TPQ aktif yang berada di berbagai wilayah di Kabupaten Jombang.
Berdasarkan penyeleksian kegiatan tersebut, kami mengetahui bahwa kebutuhan warga Jombang terhadap buku bacaan fisik terbilang masih tinggi. Padahal, lembaga-lembaga tersebut memiliki banyak anggota yang membutuhkan buku bacaan yang berkualitas. Oleh karena itu, Njombangan berharap minat baca tersebut akan semakin meningkat dengan adanya sedikit bantuan yang kami berikan. Semoga kegiatan ini juga memberikan inspirasi kepada berbagai pihak terutama lembaga yang berkepentingan untuk memberikan terobosan terhadap permasalahan tersebut.