Quality Education
Oleh Choirun Nadzir
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, khususnya ekstrakurikuler drama/ teater, merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran yang membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka. Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.
Mental karakter peserta didik dapat dibangun dengan satu bentuk terapi kegiatan seni salah satunya adalah teater. Teater terdiri dari lebih dari sekadar akting. Seperti musik, teater, dan tari menggunakan bentuk seni sebagai batu loncatan untuk proses pembelajaran yang lebih mendalam, dan lebih bermakna. Terapi teater membimbing orang melalui serangkaian kegiatan yang disengaja yang memungkinkan mereka untuk membuat adegan yang mewakili cara mereka ingin menjalani kehidupan mereka. Peserta didik dapat melihat terapi teater mempengaruhi perubahan dalam perilaku mereka, keadaan emosi, pertumbuhan pribadi, dan adaptasi keterampilan. Peserta didik yang menggunakan terapi teater sering dapat meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal mereka melalui partisipasi aktif.
Dengan nilai- nilai yang dibawa dalam proses teater, diharapkan hal ini akan memperbaiki karakter peserta didik. Secara teknis proses minimal akan dilaksanakan selama tiga bulan meliputi: bedah naskah, reading, lepas naskah, blocking, pendalaman karakter, lalu latihan bersama dengan artistik yang lain seperti, tata busana, musik, setting properti dan make up. Dalam proses terapi teater seorang aktor akan menjalani sebuah imitasi terhadap karakter lain dan mengharuskannya merubah 70% menjadi orang lain dengan menyisakan kontrol diri 30%. Ketika aktor mendapatkan peran menjadi seorang dokter, guru, profesor, atau peran yang lain, seorang aktor akan belajar psikologis, sosiologis, dan fisiologis dari karakter yang akan dimainkannya. Di dalam proses ini seorang aktor akan mendapatkan sebuah katarsis/ pencerahan. Dalam teater juga ada terapi casting juga bisa sebagai pembentukan karakter, dimana karakter yang dimainkan oleh aktor mempunyai karakter yang berlawanan dengan diri aktor, misal aktor pendiam akan mendapatkan peran yang mengharuskannya banyak bicara.
Jombang adalah kota kecil yang sudah memulai menanamkan kesenian teater pada ekstrakulikuler di sekolah. Mereka menghidupkan teater di sekolahnya masing- masing dan mulai membuat satu proses mandiri yang ajek. Di tahun 2017-2018 beberapa teater pelajar berhasil melangsungkan pementasan mandiri mereka, seperti:
Teater sebagai sebuah terapi yang dilakukan oleh pegiat teater pelajar ini belum disadari sepenuhnya, nyatanya teater mempunyai peran sebagai terapi perilaku. Ketika kegiatan ini dipertahankan akan menjadi sebuah habitual yang positif, maka generasi muda mendatang akan lebih bisa mengontrol laju perkembangan zaman.
Dengan harapan teater di Jombang akan semakin membudaya di kalangan remaja. Menjadikan Jombang sebagai kota teater pelajar mungkin bukan hal yang berlebihan. 5 tahun mendatang mimpi menjadikan Jombang sebagai kota teater pelajar bisa saja terwujud.