SURYA.co.id | JOMBANG – Pasar Ramadan dan tradisi Gerebek Apem kembali digelar di Jalan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tepatnya depan GOR Merdeka Jombang, Rabu sore (15/5/2018).
Pasar Ramadan berlangsung setiap sore selama sebulan penuh, mulai 15 Mei hingga 14 Juni 2018.
Sedangkan gerebek apem, digelar setiap tahun menandai awal Ramadan, sejak 2007.
Selain kedua kegiatan itu, ada juga festival sebagai rangkaian kegiatannya.
Asisten II Pemkab Jombang Sucipto saat membuka kegiatan ini menjelaskan, pasar Ramadan dan lomba gunungan apem digelar untuk menyambut datangnya bulan Ramadan 1439 H / 2018 M.
Selain itu, pada saat dibukanya gerebek apem, juga diadakan festival apem dan kudapan pangan.
Ini semua, bertujuan menumbuhkembangkan usaha bisnis lokal.
“Bahan dasar pembuatan apem ini nonberas dan nonterigu. Bahan dasarnya dari ketela dan jagung, diolah sedemikian rupa sehingga cita rasanya tak kalah dengan apem berbahan terigu maupun beras,” kata Sucipto.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Heri Setyobudi, sebagai leading sector kegiatan ini menjelaskan, gunungan apem disusun dari sedikitnya 3150 apem.
Seluruh apem berasal dari PKK seluruh 21 kecamatan.
“Ini upaya menganekaragamkan pangan konsumsi nonberas dan nonterigu. Dengan menggunakan nonberas masyarakat diharapkan tidak terlalu bergantung terhadap beras,” jelasnya.
Heri melanjutkan, acara Festival Apem digelar setiap tahun menjelang datangnya bulan suci Ramadan.
Festival apem untuk memotivasi masyarakat supaya mencintai makanan tradisional dan mengangkat pengembangan destinasi pariwisata Jombang.
Setelah resmi dibuka, gunungan apem diarak, diiringi kesenian bernuansa Islami sepanjang Jalan KH. Abdurahman Wahid stat GOR menuju bundaran Ringin Contong. Selanjutnya, gunungan menjadi rebutan masyarakat.
Penulis: Sutono