Satu lagi ikon pariwisata di Kabupaten Jombang kembali muncul. Setelah sebelumnya sukses menggelar “Kenduren” atau Kenduri Durian, di Wonosalam kini muncul Bancakan Salak.
Ya, Bancakan salak yang digelar di Desa Galengdowo Kecamatan Wonosalam kini bisa disebut salah satu ikon wisata di Jombang. “ini adalah event yang ketiga kalinya sejak tahun 2016,”ungkap Wartomo Kepala Desa Galengdowo, Minggu (6/5/18).
Acara yang dipusatkan di Lapangan Bumi Perkemahan Pengajaran Desa Galengdowo, ini banjiri ribuan warga. Tak hanya warga setempat, namun juga warga dari luar kota. Pjs Bupati Jombang, Kadis Pertanian, Plt Kadibudpar dan jajarannya, Forpimcam, Kepala Desa se Kecamatan Wonosalam, Perangkat Desa Galengdowo
Acara diawali dengan pawai hasil kreatifitas hasil bumi dari lima dusun yang ada di Desa Galengdowo menuju pusat digelarnya acara. Acara semakin meriah dengan sajian tari remo dari pelajar Wonosalam dan Tari Gembira yang ditampilkan ibi ibu petani salak setempat.
Wartomo selaku penyelenggara acara menyampaikan, Salak sebanyak 2 ton 19 kg merupakan hasil pertanian warga Desa Galengdowo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
“Terima kasih Pjs Bupati Bapak Setiajit SH. MM beserta rombongan yang hadir dan panitia serta warga Desa Galengdowo gotong royong membantu suksesnya acara Bancaan Salak,” ujarnya.
Sementara PJS Bupati Jombang Setiajit SH. MM menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa Galengdowo dan warga yang terus melestarikan tradisi yang dapat menarik para wisatawan ke Wonosalam.
Pertumbuhan ekonomi daerah, Kata Setiajit salah satunya didukung dari sektor pariwisata. Sedangkan Jombang mempunyai banyak tujuan wisata, ada wisata alam, religi maupun wisata industri.
“Kami Pemerintah Kabupaten Jombang memberi penghargaan dan apresiasi kepada warga Galengdowo. Lestarikan terus bancakan salak ini sehingga bisa menjadi ikon wisata Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam dan ikon wisata Kabupaten Jombang,” ujarnya. (Admin)