• info@njombangan.com

Bermaknanya Peringatan Hari Anak Nasional di Pasar Brantas

Bermaknanya Peringatan Hari Anak Nasional di Pasar Brantas

Spread the love

Halo Rek!

Pada gelaran Pasar Brantas edisi Juli 2025 lalu, Pasar Brantas menyelenggarakan peringatan Hari Anak Nasional. Kalian tahu gak Rek, apa itu Hari Anak Nasional? Yuk kita pahami lebih lanjut.

Mengutip dari laman Metro TV News, disebutkan bahwa tujuan dari Hari Anak Nasional adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga dan melindungi anak-anak
  • Mendorong pemenuhan hak-hak anak serta menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung tumbuh kembang mereka
  • Mengapresiasi kontribusi anak-anak dalam kehidupan bermasyarakat serta mendorong peran aktif mereka dalam proses pembangunan

Adapun secara makna dari peringatan Hari Anak Nasional antara lain menjadi momen untuk mengingat bahwa anak-anak merupakan pondasi masa depan bangsa. Anak-anak adalah harta yang tak terkira nilainya dan perlu untuk terus dilindungi, dijaga, dibimbing, dan dipenuhi hak-haknya. Peringatan Hari Anak Nasional adalah berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.

Pada tahun 2025 ini, Hari Anak Nasional bertema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”. Adapun tagline inspiratifnya adalah “Anak Indonesia Bersaudara.” Adapun fokus sub temanya mencakup generasi emas bebas stunting, pendidikan inklusif untuk semua, anak cerdas digital, stop perkawinan anak, dan hentikan kekerasan pada anak.

“Peserta Lomba Layang-Layang sedang Membuat Layang-Layangnya”

Dari Lomba Layangan sampai Bermain Bersama Jombang Book Party

Pasar Brantas terus menekankan komitmennya sebagai tempat baik anak-anak yang aman dan nyaman untuk bermain dan belajar. Dalam dua tahun penyelenggaraannya, Pasar Brantas menyediakan berbagai fasilitas bagi anak-anak untuk bisa bermain, belajar berbagai hal baru, serta juga menyalurkan bakat dan minatnya. Pasar Brantas telah menyelenggarakan berbagai lomba untuk anak-anak sebagai bentuk apresiasi bagi bakat dan potensi mereka. Lomba-lomba tersebut antara lain lomba menggambar, lomba mewarnai, lomba tartil Al Qur’an, lomba membaca puisi, lomba agustusan, dan lomba adzan. Selain itu juga Pasar Brantas menjadi tempat sejenis “panggung anak-anak” dimana mereka bisa menampilkan kemampuan seni budaya mereka di depan umum. Tidak hanya itu, kami juga konsisten menyelenggarakan berbagai kegiatan bermain dan belajar bersama anak-anak di momen-momen tertentu.

Pada Juli 2025 ini dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, kami menyelenggarakan Lomba Layang-Layang Museum Brantas Jombang. Lomba ini terdiri dari 2 sesi yakni sesi membuat layang-layang dan sesi menerbangkan layang-layang. Layang-layang atau dalam bahasa setempat disebut layangan adalah salah satu olahraga tradisional yang populer terutama untuk anak-anak. Layangan ini biasanya dimainkan saat musim angin, biasanya di musim kemarau. Biasanya dari siang sampai sore, anak-anak di daerah kami bermain layangan dari siang ke sore hari. Lomba ini diikuti oleh beberapa anak-anak dan pemenangnya mendapat hadiah berupa uang tunai, piala, piagam, dan suvenir Museum Brantas Jombang.

Acara semakin meriah dengan hadirnya teman-teman Jombang Book Party, komunitas pecinta buku yang berasal dari berbagai daerah di Jombang. Jombang Book Party mengadakan sesi bermain dan belajar dengan anak-anak. Berbagai permainan menarik bisa dicoba dan ada hadiah untuk para pemenangnya. Tidak hanya anak-anak, ternyata orang dewasa juga bisa mencoba beberapa permainan itu. Pasar Brantas ditutup dengan pagelaran mini Dhagelan Kembang Anggrek (Kempal Bareng, Ayo Ngguyu Ruk!) yang membawa lakon Ande-Ande Lumut. Ande-Ande Lumut adalah cerita rakyat Jawa yang bertutur tentang adanya satu keluarga dengan ibu dan beberapa anak perempuan yang bernama Klenting Kuning, Klenting Biru, Klenting Hijau, dan Klenting Merah. Klenting Kuning sering mendapat perlakukan yang tidak baik dari para saudara dan ibunya. Di daerah seberang hidup seorang pemuda tampan rupawan beserta ibunya, Mbok Rondho Dadapan. Kabar adanya pemuda ini terdengar sampai berbagai penjuru dan banyak perempuan yang ingin menjadi kekasih dari pemuda itu. Singkat cerita, di akhir ternyata Klenting Kuning yang akhirnya menjadi pendamping dari Ande-Ande Lumut tersebut. Cerita rakyat ini memberikan pitutur yang mendalam antara lain:

  • Kita harus selalu memanusiakan manusia dan memberikan perlakuan yang adil untuk mereka
  • Bahwa di tengah kesulitan kita harus bersabar, tidak ada yang tahu bagaimana nasib kita di kemudian hari. Bisa saja akan ada cerita indah yang akan menunggu kita di kemudian hari
  • Manusia itu tidak dinilai dari fisiknya atau bagaimana dia terlihat dari luar, tapi dari kebaikan dan kejernihan hatinya
“Beberapa Warga yang Mendapat Doorprize Berupa Uang Tunai”

Pasar Brantas mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung gelaran edisi Juli 2025 ini seperti para panitia, Jombang Book Party, Grup Dhagelan Kembang Anggrek, Grup Opyak Adem Panas, para pedagang, dan tentunya seluruh anak-anak peserta lomba layang-layang dan sesi bermain juga belajar. Sampai jumpa pada perayaan Hari Anak Nasional tahun berikutnya! Matur suwun, Rek!

admin

Njombangan adalah inisiatif untuk melestarikan dan mempromosikan heritage Jombang berupa seni, budaya, bahasa, adat, sejarah, peninggalan bangunan atau bentuk fisik serta lainnya.

Leave your message