• info@njombangan.com

Melihat Produksi Kerupuk Goreng Pasir dari Jombang, Dijamin Non Kolesterol

Melihat Produksi Kerupuk Goreng Pasir dari Jombang, Dijamin Non Kolesterol

Spread the love

JOMBANG – Produksi kerupuk nonkolesterol di Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang tetap eksis. Hingga 18 tahun ini, permintaan makin meluas ke luar kota. Termasuk dikirim ke sejumlah tempat wisata religi.

Sreng…sreng…sreng… Seorang perempuan paro baya tampak sibuk mengaduk kerupuk dengan pasir di sebuah alat penggorengan tradisional. Setelah mengembang, kerupuk itu diangkat kemudian didiamkan beberapa menit. Sementara di ruang tamu rumah sederhana itu, sudah ada sejumlah ibu yang siap mengemas kerupuk dengan aneka warna.

Ya, itulah kesibukan ibu-ibu yang bekerja di produksi kerupuk upil setiap hari. ”Saya memulai usaha ini sejak 2005. Awalnya melayani skala kecil di warung-warung dengan kemasan Rp 500-an,’’ ujar Mahfullah, 41, produsen kerupuk upil kepada wartawan yang berkunjung ke rumahnya, kemarin (6/5).

Selama 18 tahun memproduksi kerupuk upil, usahanya terus  berkembang. Termasuk kemasan yang ia jual juga ada beberapa varian. Seperti kemasan bungkus besar yang dijual Rp 4.000 per bungkus. Sekarang kebanyakan yang laku justru kemasan kerupuk besar. “Alhamdulillah pemasaran juga berkembang, dikirim ke tempat wisata religi seperti Makam Gus Dur, Makam Troloyo, toko buah dan juga dikirim ke Surabaya,’’ tambahnya.

Seiring banyaknya permintaan, pembuatan kerupuk nonkolesterol di tempatnya terus ditambah. Saat ini, ia bisa membuat 2 kuintal setiap hari. Cuaca terik beberapa hari terakhir juga membuat produksi kerupuknya makin meningkat. ”Ya, cuaca terik juga menguntungkan karena bisa mempercepat proses penjemuran,’’ jelas dia.

Kerupuk upil buatan Mahfullah terbuat dari bahan sederhana. Yakni tepung tapioka, garam dan bawang. ”Ini nonkolestrol, karena kita goreng dengan pasir, bukan minyak,’’ pungkasnya. Karena tanpa mengandung minyak itulah permintaan kerupuk yang datang justru meningkat. Permintaan cenderung stabil saat musim penghujan karena banyak yang suka nyemil. (ang/bin/riz)

Catatan: konten berita dan foto dalam artikel ini adalah courtesy dari Radar Jombang – Jawa Pos Group. Njombangan memberitakan kembali agar berita ini bisa dapat diketaui dan diakses oleh lebih banyak masyarakat. Terima kasih kepada Radar Jombang yang selalu memberitakan hal-hal menarik di Jombang.

admin

Njombangan adalah inisiatif untuk melestarikan dan mempromosikan heritage Jombang berupa seni, budaya, bahasa, adat, sejarah, peninggalan bangunan atau bentuk fisik serta lainnya.

Leave your message