TEMPO.CO , Jakarta – Bagi penggemar seni drama tradisional Ludruk, nama Cak Kartolo mungkin tak asing lagi. Namanya kian memuncak ketika ia dan kawan-kawannya mendirikan sebuah grup lawak bernama Grup Ludruk Kartolo CS sejak 1960-an.
Baca: Baca: Cak Kartolo Meriahkan Pentas Ludruk Dalang Gersang
Namun sudah lebih dari 3 dekade, pria kelahiran Pasuruan, 2 Juli 1945 ini berhenti dari panggung yang telah membesarkan namanya tersebut. Lalu apa yang dilakukan Cak Kartolo saat ini?
“Sudah sejak tahun 80-an saya sudah tidak ngeludruk, hanya lawak. Tapi kadang diundang oleh anak-anak untuk gabungan ludruk, wayang kulit, ketoprak dan orkes,” katanya saat ditemui di Auditorium Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Ahad, 12/03.
Terakhir, Cak kartolo diajak main ludruk dalam lakon Dalang Gersang bersama Paguyuban Konco Dhewe di Auditorium Pendopo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Ahad, itu.
Ia mengaku dalam sebulan, ia bisa mendatangi 4 kali undangan. “Tapi kadang juga kosong. Memang setelah teman-teman meninggal, undangan yang didapat jauh berkurang,” ujar pria berusia 71 tahun ini. “Paling banyak, kalau mantenan sebulan bisa sampai 7 kali saja,” lanjutnya.
Selain di Jawa Timur, Cak Kartolo juga mengaku pernah beberapa kali diundang ke beberapa daerah. “Sejak berhenti saya juga pernah ke Gorontalo, Balikpapan, Batam dan Lombok. Tapi itu lawak saja, bukan ludruk,” katanya.
Sementara itu, jika tak ada undangan, Cak Kartolo mengaku lebih senang tinggal di rumah dan mengurus cucu. “Kegiatan sehari-hari sekarang paling antar jemput cucu sekolah,” katanya sambil tersenyum.
Penulis: Dini Teja
Article courtesy: Tempo.co
Photo courtesy: Tempo.co