• info@njombangan.com

Ingin Dekatkan Ludruk ke Kaum Muda, The Luntas Sajikan Konsep Baru Pagelaran Ludruk

Ingin Dekatkan Ludruk ke Kaum Muda, The Luntas Sajikan Konsep Baru Pagelaran Ludruk

Spread the love

Surabaya – The Luntas, Luntas adalah singkatan dari Ludruk Nom-noman Tjap Arek Soeroboio. The Luntas adalah nama sebuah komunitas seniman ludruk berjiwa muda yang kini kian eksis di panggung kesenian Kota Surabaya. Sabtu depan, 21 Januari 2017, ludruk The Luntas akan mementaskan lakon dengan judul “Suster Gepeng” di gedung Pringgondani Kampung Seni THR Surabaya, tepatnya pada pukul 20.00 WIB. ” Iya cerita Suster Gepeng adalah cerita yang cukup menarik dan melegenda bagi warga Kota Surabaya. Sabtu depan akan kami pentaskan, ” terang Cak Robert, yang jadi pimpinan dalam komunitas ludruk The Luntas ini.

Dalam setiap pagelarannya, ludruk The Luntas menampilkan konsep yang agak berbeda dibandingkan dengan komunitas atau grup ludruk lainnya. Dan sudah kesekian kalinya di tampilkan, seperti pada lakon : Bangkit dari Kubur, The Doekoen, Pesugian Nyi Blorong, Sawung Kampret, Sarip Reborn, dsb.

Sederhananya, menurut Cak Robert, pagelaran ludruk The Luntas disajikan dengan konsep yang ringan dan dipadu dengan sentuhan modern. Seperti misal pada penggunaan sound efeknya, pilihan jenis musiknya, digunakan sentuhan yang modern. Namun, tetap tidak meninggalkan unsur-unsur ludruk seperti pada umumnya.  ” Remo, jula-juli, bedayan, dan lawakan pembuka tetap kami tampilkan, ” tambah suami dari Aixa Paramita. Mereka berdua dikaruniai 2 orang anak, laki-laki dan perempuan.

” Ternyata banyak penggemarnya, terutama kalangan anak muda. Oleh karenanya, kami akan berusaha konsisten menampilkan pagelaran ludruk dengan cara seperti ini. Hitung-hitung biar jadi ikon ludruk The Luntas lah ?! ” ujar Cak Robert, yang juga sering belajar dari Cak Kartolo.

Bagi Cak Robert dan teman-temannya, yang penting saat ini kesenian ludruk bisa tetap eksis, dan bisa diminati masyarakat. Dari situ, mudah-mudahan muncul keinginan untuk mempelajari kesenian ludruk yang lebih dalam lagi.  Terpenting lagi bagi mereka ludruk bisa digemari anak-anak muda. Dengan demikian kesenian ludruk bisa tetap lestari, tidak ditelan jaman. ” Kesenian ludruk kan juga merupakan kekayaan bangsa, jadi harus kita lestarikan. Syukur-syukur ada tanggapan ke luar negeri, ” selorohnya.

Saat ini Ludruk The Luntas, selain Cak Robert sendiri juga diperkuat oleh pemain lainnya, diantaranya seperti Aixa Paramita, Ipoel Bayoned, Anam Kecenk, Joe Vicky, Graham al malik, Ribut, Yudha, Ronny Good, Devi, Istyanisa, Anita, dll.

Nizar, salah satu penggemar ludruk The Luntas mengatakan, kalau dirinya dan teman-temannya sangat menyukai pementasan ludruk ala The Luntas. ” Dulu kami nggak suka ludruk, tapi kalau lihat ludruk Luntas main jadi pingin lihat. Soalnya lucu dan menghibur, ” katanya. (*jkp)

 

Penulis: –

Article courtesy: pdiperjuangan-surabaya.com

Photo courtesy: pdiperjuangan-surabaya.com

admin

Njombangan adalah inisiatif untuk melestarikan dan mempromosikan heritage Jombang berupa seni, budaya, bahasa, adat, sejarah, peninggalan bangunan atau bentuk fisik serta lainnya.

Leave your message