SURYA.co.id | JOMBANG – Tim Robotik Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Jombang, meraih juara pertama dalam kompetisi Robotic Internasional 2018 di Malaysia.
Mewakili Indonesia yang bersaing dalam ajang Science Technology Innovation Robotic IV di Selangor Malaysia, mulai 1-4 November 2018, tim robotic MTsN 3 menjadi juara pertama pada kategori My Robotz Enterprise.
Madrasah negeri di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas ini berhasil mengalahkan puluhan lawan tangguh tangguh dari Malaysia dan Jepang.
Tim duta bangsa ini menjadi yang terbaik saat menampilkan robot perang Sumo.
“Di final kami mengalahkan Malaysia,” kata Muhammad Kholil Azim, anggota tim robotik MTsN 3 Tambakberas, Senin (19/11/2018).
Pada ajang kompetisi robotik Internasional di Malaysia awal November itu, tim robotik MTsN Tambakberas berangkat dengan kekuatan 5 orang.
Mereka dibagi menjadi 2 tim, Indonesia 1 dan Indonesia 2.
Tim Indonesia 1 terdiri dari Anggoro Yudho dan Kholifah Dini.
Sedangkan, tim Indonesia 2 beranggota Muhammad Kholil Azim, Tegar Anugerah dan Ratu Aimartasia.
Kedua tim ini sebelumnya bersaing dengan 500 tim dari beberapa negera. Kemudian diseleksi menjadi 28 besar.
Mereka yang lolos menjadi 28 besar inilah yang mengikuti kompetisi robotik di Malaysia.
“Kami yang mewakili Indonesia,” tambah Tegar Anugerah, anggota tim Indonesia 2.
Tim robotik MTsN Tambakberas berhasil menjadi juara setelah mengumpulkan 26 poin.
Mereka memainkan 15 games sebelum akhirnya ditetapkan sebagai pemenang.
Berkat kemenangan yang mereka raih, tim robotik MTsN 3 Jombang di Tambakberas ini memperoleh hadiah pembinaan sebesar 1.000 ringgit Malaysia (Rp 3,48 juta).
Selain itu, mereka juga memperoleh tiket menonton MotoGP Malaysia.
Diungkapkan Tegar, perjuangan mencapai yang terbaik pada ajang Science Technology Innovation Robotic di Malaysia, khususnya pada kategori Robotic Games, bukan langkah mudah.
Jauh hari sebelum tampil di Malaysia, ia dan teman-temannya melakukan latihan intensif di ruang lab robot di sekolahnya.
Di rumah, saat senggang, dia dan teman-temannya juga browsing untuk mengasah keterampilan.
“Latihan intensif dua bulan. Sebelumnya kita diberitahu ada kompetisi di Malaysia, terus kita latihan,” beber remaja kelahiran Jombang ini.
Namun, timpal Ratu Aimartasia, rekan setim dengan Tegar dan Kholil Azim, kesiapan mental sangat menentukan keberhasilan timnya.
“Kesulitan yang kami hadapi, medan atau pola yang kami jadikan latihan ternyata tidak sama dengan pola saat di sana. Tapi kami fight saja,” katanya.
Dikatakan Ratu, melawan tim robotik dari Jepang sempat membuat timnya keder.
Apalagi, tim dari Jepang membawa robot senilai Rp 50 juta.
“Padahal, kalau ditotal, milik kita nilainya tak lebih Rp 6 juta. Tapi Alhamdulillah, kami bisa bersaing dan bisa mengalahkan robot bernialai Rp 50 Juta,” ujar Ratu.
Anak kelas 8 MTsN Tambakberas ini pun berpesan agar generasi muda Indonesia tidak takut dalam persaingan teknologi dengan negara lain.
Mukhlas Ubaidillah, guru pendamping tim robotik MTsN Tambakberas mengatakan, tim robotik berlatih di luar jam pelajaran sekolah.
Kesibukan tim robotic diyakini tidak mengganggu urusan pelajaran sekolahnya.
“Tidak mengganggu karena ini dilakukan setelah jam pelajaran di sekolah selesai. Robotik ini masuk kegiatan ekstrakurikuler,” jelasnya.
Article courtesy: Tribunnews.com
Photo courtesy: Kompas.com