Latar Belakang & Tujuan
Latar Belakang
Jombang dikenal sebagai salah satu daerah yang banyak melahirkan tokoh nasional baik itu yang berkiprah di bidang pemerintahan, sosial, budaya, ekonomi bisnis, milter dan banyak bidang lainnya. Keberadaan mereka membarikan banyak kontribusi tidak hanya untuk untuk Jombang namun juga Indonesia bahkan dunia. Salah satu tokoh yang fenonemal adalah Abdurrahman Wahid atau kerab disapa Gus Dur. Presiden ke-4 Indonesia ini terkenal karena pemikirannya yang melintas batas waktu dan dimensi, progresif tentang berbagai hal terutama bidang sosial, budaya, dan kerukunan beragama. Selama menjabat sebagai presiden dan selama hidupnya, Gus Dur secara aktif mendorong adanya masyarakat yang saling memiliki pemahaman yang sama akan kehidupan, bahwa terlepas dari banyaknya perbedaan yang ada namun semuanya adalah setara atau sama. Filosofi yang sama dengan yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda namun tetap satu juga. Pemikiran ini yang kemudian mendorong dan menjadi basis atau dasar masyakarat yang toleran satu sama lain. Tidak salah jika Gus Dur selama ini mendapatkan sebutan atau gelar Bapak Toleransi Indonesia. Indonesia adalah negara besar dan beragam, tanpa adanya toleransi tentu negara ini tidak akan berdiri berdaulat sampai saat ini.
Jombang dikenal sebagai kota santri karena banyaknya pondok pesantren di hampir seluruh penjuru mata angin. Lebih dari itu, Jombang merupakan tempat lahir dan berkembangnya salah satu Organisasi Islam terbesar yakni Nahdlatul Ulama. Jombang selama ini menjadi daerah yang sangat kondusif dan bebas dari konflik-konflik horizontal berbasis suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Hal ini menjadi suatu kebanggaan dan juga modal untuk menjadikan Jombang sebagai salah satu inspirasi dan fondasi untuk memperkenalkan Jombang sebagai kota aatau daerah toleransi. Jombang memiliki posisi yang strategis baik secara letak geografis maupun dalam percaturan sosial budaya dan politik, dengan demikian mengusung semangat toleransi adalah opsi yang layak untuk dilakukan. Kota Toleransi ini akan melengkapi sebutan Jombang selain sebagai Kota Santri.
Dengan mengusung Jombang Kota Toleransi, maka diharapkan selain menyuburkan pemahaman akan toleransi ke seluruh penjuru Indonesia juga diharapkan mampu mendorong kemajuan pariwisata di Jombang. Inisiatif ini digagas oleh Njombangan dan Event Jombang serta diharapkan didukung oleh segenap pihak seperti pemerintah, media massa, masyarakat, duta wisata dan lainnya.
Tujuan
Frekuensi
Walking tour direncanakan akan dilakukan dua kali seminggu yakni pada minggu ke-2 dan ke-4 setiap bulannya.
Media Social Campaign
Kampanye dan sosialisasi melalui media sosial atau media komunikasi lainnya baik yang tertulis maupun elektronik terkait dengan latar belakang, inisiatif dan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh Jombang Kota Toleransi.
Walking Tour
Yakni Walking Tour atau wisata sambil jalan-jalan menyusuri beberapa tempat-tempat di Jombang yang kiranya memiliki sejarah dan nilai yang relevan dengan inisiatif ini, yang meliputi:
Bantuan Anda
1. Membantu menginformasikan adanya program ini kepada masyarakat luas.
2. Ikut menjadi penyandang dana atau donatur. Silahkan untuk secara ikhlas memberikan dukungan dana untuk pengadaan logistik, pengembangan guide dan kebutuhan lainnya. Penggunaan dana akan secara transparan digunakan dan dilaporkan.
Kontak
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan untuk kontak kami di
njombangan@gmail.com atau
Johar di 087878724050.