• info@njombangan.com

Monthly ArchiveOctober 2024

Museum Brantas Jombang Resmi Dibuka untuk Umum, Gratis Pula!

Berbicara tentang Sungai Brantas tentu tidak ada habisnya. Sungai terpanjang di Provinsi Jawa Timur dan kedua di Pulau Jawa ini telah selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan dan cerita bagi masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungainya. Dinamika ekologi berderu bersama dengan dinamika sosial budaya belasan juta masyarakat Jawa Timur yang menggantungkan sumber air dari sungai ini.

Sungai Brantas memainkan peran yang sangat penting bagi kehidupan. Airnya menjadi sumber irigasi bentangan lahan pertanian di belasan kabupaten dan kota, menjadi sumber air minum dan kebutuhan domestik lainnya. Sungai ini juga menjadi simpul penghubung antara satu daerah di sisi satu dengan sisi lainnya melalui angkutan sungai. Tidak hanya itu, Brantas juga menjadi sumber ekonomi lainnya berupa perikanan sungai dimana ikan di sana adalah ikan tangkapan dari masyarakat nelayan sungai. Belum lagi fungsi edukasi dan rekreasi dari sungai ini yang tidak kalah menarik untuk ditelusuri.

Membelajari Sungai Brantas memang menarik apalagi jika ada satu tempat dimana informasi yang beranekaragam tentang sungai ini tersedia. Adalah Museum Brantas Jombang yang kemudian didirikan di Dusun Ngogri, Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Museum ini diinisiasikan, didirikan, dan dimiliki oleh Muchdlir Zauhariy atau akrab disapa Johar yang merupakan putra daerah asli Ngogri namun kemudian telah menetap di Jakarta. Museum ini adalah bentuk kontribusinya untuk kampung halaman.  “Museum ini menjadi bagian Ekosistem Kreatif Brantas yang kami kembangkan. Beberapa rangkaian kegiatan peresmian pembukaan museum ini antara lain Trial Visit atau Kunjungan Percobaan, Pertunjukan Seni Budaya Gayeng Nang Museum, serta Lomba Menggambar dan Mewarnai di Pasar Brantas.” Ujarnya.

Museum Brantas Jombang adalah museum berbasis masyarakat artinya berdiri independen dan dikelola oleh masyarakat. Museum ini buka dari Selasa-Minggu kecuali di tanggal merah, dan buka dari pagi sampai sore. Kunjungan adalah berbasis reservasi minimal 1 hari sebelum hari kedatangan. Pengunjung berkesempatan untuk dipandu pemandu museum dengan waktu kunjungan ideal adalah sekitar 2 jam. Tidak hanya berkegiatan museum, pengunjung bisa melihat Sungai Brantas langsung karena museum ini memang terletak di tepi Sungai Brantas.

Adapun koleksi dari museum ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian pertama adalah sejarah Sungai Brantas, bagian kedua Sungai Brantas dan keseharian warga, bagian ketiga adalah flora dan fauna Sungai Brantas, bagian keempat adalah tantangan yang dihadapi Sungai Brantas, bagian kelima adalah sosial budaya masyarakat daerah aliran Sungai Brantas. Selain itu pengunjung juga bisa mencoba alat musik tradisional opyak.

Semaraknya Rangkaian Pembukaan Museum Brantas Jombang

Pembukaan museum ini terbilang semarak dan dibalut dalam rangkaian acara selama tiga hari berturut-turut dari Jum’at-Minggu, 13-15 September 2024. Pada hari Jum’at, diadakan syukuran pembukaan museum dengan mengundang beberapa warga sekitar museum. Syukuran atau di dalam bahasa lokal disebut banca’an ini sebagai ungkapan syukur dan terima kasih karena akhirnya museum ini bisa berdiri. Juga sebagai apresiasi terhadap warga yang telah mendukung inisiatif ini. Pada hari yang sama diadakan visit trial yang diikuti oleh siswa-siswi dari SDN Ngogri 1 yang merupakan sekolah yang dekat dengan lokasi museum. Di malam harinya, ada acara Gayeng Nang Museum dengan pertunjukan seni budaya. Acara terbuka untuk umum dan dibuka dengan tampilan tari remo yang dibawakan oleh adek Ilmi dan do’a yang dipimpin oleh Ibu Hj. Tutuk Yulistariningtyas. Sambutan-sambutan diberikan oleh Mas Johar Zauhariy selaku penggagas dan pendiri museum serta Bu Agus Lishartitik selaku Kepala Desa Ngogri. Acara ini meriah karena adanya alunan gamelan dari grup karawitan perempuan Purnama Laras. Ada juga penampilan Wayang Brantas yang mengangkat lakon jogo kali serta dhagelan lucu dan menyegarkan yang dibawakan grup dhagelan Kembang Anggrek (Kempal Bareng, Ayo Ngguyu Rek!) yang membawakan lakon Suminten edan. Acara makin meriah dengan adanya pembacaan puisi yang dibawakan oleh tiga orang yakni Mbak Ririn, Mbak Mi, dan adek Azizah. Selain itu penonton juga bisa mendapatkan doorprize menarik dari Museum Brantas Jombang.

Pada Sabtu, 14 September 2024 diadakan visit trial yang diikuti oleh siswa-siswi dari MI Nurul Ulum yang letaknya tidak jauh dari lokasi museum. Dan pada Minggu, 15 September 2024 diadakan Lomba Menggambar dan Lomba Mewarnai Museum Brantas Jombang di area Pasar Brantas. Acara lomba yang bisa diikuti secara gratis ini, diikuti oleh puluhan peserta. Pemenang mendapatkan berbagai hadiah menarik seperti piala, piagam penghargaan, uang tunai, dan paket merchandise.

Rangkaian kegiatan ini menjadi komitmen dari Museum Brantas Jombang untuk memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Museum Brantas Jombang diharapkan jadi destinasi wisata baru berbasis ekologi dan edukasi di Jombang. “Kami senang bisa menyambut kedatangan wisatawan untuk bisa eksplor museum yang terletak tepat di tepi Sungai Brantas ini. Informasi bisa dicek di instagram @museumbrantas” Ujar Lahir Jaka, Koordinator dan Pemandu Museum Brantas Jombang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu berdirinya museum ini. Semoga museum ini terus bisa hidup memberi berkah dan kemanfaatan seperti halnya aliran Sungai Brantas yang tidak pernah berhenti mengalir.