• info@njombangan.com

Yearly Archive2024

Karya Seni Musik & Lagu dari Kami untuk Sukseskan Pilkada Jombang

Halo Rek, saat ini kita sedang dalam proses menyambut pemilihan umum kepala daerah atau pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. Pilkada ini menjadi momen demokrasi penting karena akan ada pergantian kepemimpinan dari level provinsi dan kabupaten juga kota. Saat ini, masa kampanye sedang berlangsung, dan banyak dinamika berita politik yang beredar. Prinsipnya tentu kita berharap bahwa siapapun pemimpinannya, maka mereka adalah sosok kandidat yang memang punya pengetahuan, pengalaman, dan kapasitas dalam memimpin pemerintah. Tidak kalah penting adalah punya visi, misi, tujuan, dan rencana yang jelas untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat dan kemajuan daerah. 

Memilih pemimpin daerah bukan hal mudah, berikut ini adalah tips yang kami bisa berikan:

  1. Pilihlah calon yang punya rekam jejak jelas, tidak tersangkut dengan masalah hukum, sosial, atau masalah lainnya
  2. Hindari terlibat dalam politik uang. Politik uang bisa berupa pemberian atau penerimaan uang, barang, atau keduanya yang meminta masyarakat memilih pasangan tertentu dengan imbalan tersebut
  3. Hindari politik hitam dan adu domba, yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan. Boleh beda pilihan asal damai dan rukun
  4. Hindari berita hoax berupa penyebaran isu atau fitnah yang tidak benar terhadap kalangan tertentu. Berita hoax bisa menjadi permusuhan horizontal di masyarakat
  5. Hindari kecurangan pemilu dengan cara apapun. Jangan menjadi pelaku. Jika menjadi korban segera laporkan ke pihak yang berwenang misalnya KPU Daerah

Nah, Keluarga Besar Ekosistem Kreatif Brantas juga ikut serta menyemarakkan pilkada tahun ini. Adalah grup seni gejok lesung Guyub Rukun dan opyak Adem Ayem yang menciptakan dua lagu kreatif untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan Pilkada.

Lagu ini adalah lagu netral yang bisa didengar oleh seluruh kalangan masyarakat, berisi ajakan dan anjuran kebaikan untuk pilkada yang sedang berlangsung. Lagu-lagu ini digali dari kearifan lokal masyarakat Jombang, menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa serta kuat akan kekhasaan kekayaan seni budaya warga Jombang. Apresiasi besar untuk seluruh pihak yang ikut serta dalam penciptaan lagu, penciptaan musik, dan juga pembuatan video klip. Semua kontribusi tersebut menjadikan ekosistem kreatif ini makin kaya akan karya dan kreativitas.

Lagu-lagu ini bisa diakses di instagram Pasar Brantas, dengan tautan berikut:

Lagu “Dukung Pilkada Jombang” – dari grup gejok lesung Guyub Rukun

https://www.instagram.com/reel/DBv19etoDCx/?igsh=MWtjZjhnaWQyOHh0Ng==


Lagu “Sukseskan Pilkada Jombang” – dari grup opyak Adem Ayem

https://www.instagram.com/reel/DCLN10Hyulw/?igsh=aWsyam1xZGJsMjVm

Sedang lirik lagu tersebut adalah di bawah ini:

.

“Dukung Pilkada Jombang”

.

BAGIAN 1:

Lur dulur ayo rame-rame

Dukung lan sukseskan pilkadae

Bareng-bareng Rek, sareng sederek!

Kabeh mulai enom nganti sing tuek

Ri mari mari selebrasi

Dorong terus majukan demokrasi

Jombang beriman, sang kota santri

Peradaban tinggi untuk negeri

Pilih calon yang dekat dengan rakyat

Punya visi yang pasti bermartabat

Kontribusi dan rekam jejak jelas

Jadikan Jombang makin berkelas

.

BAGIAN 2:

Lur dulur ayo rame-rame

Pilih calon bupati lan wakile

Jo nganti salah, timbang menyesal

Gunakan hati dan juga akal

Ri mari mari selebrasi

Pilih calon yang anti korupsi

Hak suara kita, bernilai tinggi

Jangan mau dimanipulasi

Ayo bangun Jombang yang lebih maju

Perlu dukungan aku dan kamu

Gandeng tangan mari tetap bersatu

Guyub rukun adil selalu

.

BAGIAN 3:

Ending/ sorak di akhir lagu:

Lur dulur ayo rame-rame

Dukung Pilkada Jombang!

Dari kita, oleh kita, untuk kita!!!!

.

“Sukseskan Pilkada Jombang”

.

BAGIAN 1:

Saatnya bagi kita

Gunakan hak bersuara

Pilih bupati dan wakilnya

Untuk kebaikan bersama

Waktunya telah tiba

Monggo rayakan pilkada

Demokrasi untuk semua

Hidup adil sejahtera

Ojo sampek ribut

Ojo saling sikut

Ojo terus mrengut

Politik uang gak usah ikut

Esuk-esuk mangan getas

Karo nyawang Kali Brantas

Pemimpin pekerja keras

Mbangun Njombang sampek tuntas

.

BAGIAN 2:

Yo ayo yo (ayo ayo mas)

Yo ayo yo (ayo ayo mbak)

Monggo dicoblos blos, dicoblos coblos

Ojo sampek podho adu jotos

Yo ayo yo (ayo ayo guk)

Yo ayo yo (ayo ayo yuk)

Suaramu berharga, yok bijaksana

Pilih terbaik sekarang juga

Yo ayo yo (ayo ayo rek)

Yo ayo yo (ayo ayo rek)

Sukseskan pilkada, bersama-sama

Demi Jombang kita tercinta

Ayo Rek, kita dukung dan sukseskan pilkada di Jombang juga daerah lainnya dimana kamu berada. Pilkada ini akan menentukan siapa pemimpin yang akan memimpin daerah dan menggerakkan segala upaya pembangunan untuk mencapai masyarakat yang adil dan sejahtera.

Matur suwun!

Museum Brantas Jombang Resmi Dibuka untuk Umum, Gratis Pula!

Berbicara tentang Sungai Brantas tentu tidak ada habisnya. Sungai terpanjang di Provinsi Jawa Timur dan kedua di Pulau Jawa ini telah selama ratusan tahun menjadi sumber kehidupan dan cerita bagi masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungainya. Dinamika ekologi berderu bersama dengan dinamika sosial budaya belasan juta masyarakat Jawa Timur yang menggantungkan sumber air dari sungai ini.

Sungai Brantas memainkan peran yang sangat penting bagi kehidupan. Airnya menjadi sumber irigasi bentangan lahan pertanian di belasan kabupaten dan kota, menjadi sumber air minum dan kebutuhan domestik lainnya. Sungai ini juga menjadi simpul penghubung antara satu daerah di sisi satu dengan sisi lainnya melalui angkutan sungai. Tidak hanya itu, Brantas juga menjadi sumber ekonomi lainnya berupa perikanan sungai dimana ikan di sana adalah ikan tangkapan dari masyarakat nelayan sungai. Belum lagi fungsi edukasi dan rekreasi dari sungai ini yang tidak kalah menarik untuk ditelusuri.

Membelajari Sungai Brantas memang menarik apalagi jika ada satu tempat dimana informasi yang beranekaragam tentang sungai ini tersedia. Adalah Museum Brantas Jombang yang kemudian didirikan di Dusun Ngogri, Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Museum ini diinisiasikan, didirikan, dan dimiliki oleh Muchdlir Zauhariy atau akrab disapa Johar yang merupakan putra daerah asli Ngogri namun kemudian telah menetap di Jakarta. Museum ini adalah bentuk kontribusinya untuk kampung halaman.  “Museum ini menjadi bagian Ekosistem Kreatif Brantas yang kami kembangkan. Beberapa rangkaian kegiatan peresmian pembukaan museum ini antara lain Trial Visit atau Kunjungan Percobaan, Pertunjukan Seni Budaya Gayeng Nang Museum, serta Lomba Menggambar dan Mewarnai di Pasar Brantas.” Ujarnya.

Museum Brantas Jombang adalah museum berbasis masyarakat artinya berdiri independen dan dikelola oleh masyarakat. Museum ini buka dari Selasa-Minggu kecuali di tanggal merah, dan buka dari pagi sampai sore. Kunjungan adalah berbasis reservasi minimal 1 hari sebelum hari kedatangan. Pengunjung berkesempatan untuk dipandu pemandu museum dengan waktu kunjungan ideal adalah sekitar 2 jam. Tidak hanya berkegiatan museum, pengunjung bisa melihat Sungai Brantas langsung karena museum ini memang terletak di tepi Sungai Brantas.

Adapun koleksi dari museum ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian pertama adalah sejarah Sungai Brantas, bagian kedua Sungai Brantas dan keseharian warga, bagian ketiga adalah flora dan fauna Sungai Brantas, bagian keempat adalah tantangan yang dihadapi Sungai Brantas, bagian kelima adalah sosial budaya masyarakat daerah aliran Sungai Brantas. Selain itu pengunjung juga bisa mencoba alat musik tradisional opyak.

Semaraknya Rangkaian Pembukaan Museum Brantas Jombang

Pembukaan museum ini terbilang semarak dan dibalut dalam rangkaian acara selama tiga hari berturut-turut dari Jum’at-Minggu, 13-15 September 2024. Pada hari Jum’at, diadakan syukuran pembukaan museum dengan mengundang beberapa warga sekitar museum. Syukuran atau di dalam bahasa lokal disebut banca’an ini sebagai ungkapan syukur dan terima kasih karena akhirnya museum ini bisa berdiri. Juga sebagai apresiasi terhadap warga yang telah mendukung inisiatif ini. Pada hari yang sama diadakan visit trial yang diikuti oleh siswa-siswi dari SDN Ngogri 1 yang merupakan sekolah yang dekat dengan lokasi museum. Di malam harinya, ada acara Gayeng Nang Museum dengan pertunjukan seni budaya. Acara terbuka untuk umum dan dibuka dengan tampilan tari remo yang dibawakan oleh adek Ilmi dan do’a yang dipimpin oleh Ibu Hj. Tutuk Yulistariningtyas. Sambutan-sambutan diberikan oleh Mas Johar Zauhariy selaku penggagas dan pendiri museum serta Bu Agus Lishartitik selaku Kepala Desa Ngogri. Acara ini meriah karena adanya alunan gamelan dari grup karawitan perempuan Purnama Laras. Ada juga penampilan Wayang Brantas yang mengangkat lakon jogo kali serta dhagelan lucu dan menyegarkan yang dibawakan grup dhagelan Kembang Anggrek (Kempal Bareng, Ayo Ngguyu Rek!) yang membawakan lakon Suminten edan. Acara makin meriah dengan adanya pembacaan puisi yang dibawakan oleh tiga orang yakni Mbak Ririn, Mbak Mi, dan adek Azizah. Selain itu penonton juga bisa mendapatkan doorprize menarik dari Museum Brantas Jombang.

Pada Sabtu, 14 September 2024 diadakan visit trial yang diikuti oleh siswa-siswi dari MI Nurul Ulum yang letaknya tidak jauh dari lokasi museum. Dan pada Minggu, 15 September 2024 diadakan Lomba Menggambar dan Lomba Mewarnai Museum Brantas Jombang di area Pasar Brantas. Acara lomba yang bisa diikuti secara gratis ini, diikuti oleh puluhan peserta. Pemenang mendapatkan berbagai hadiah menarik seperti piala, piagam penghargaan, uang tunai, dan paket merchandise.

Rangkaian kegiatan ini menjadi komitmen dari Museum Brantas Jombang untuk memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Museum Brantas Jombang diharapkan jadi destinasi wisata baru berbasis ekologi dan edukasi di Jombang. “Kami senang bisa menyambut kedatangan wisatawan untuk bisa eksplor museum yang terletak tepat di tepi Sungai Brantas ini. Informasi bisa dicek di instagram @museumbrantas” Ujar Lahir Jaka, Koordinator dan Pemandu Museum Brantas Jombang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu berdirinya museum ini. Semoga museum ini terus bisa hidup memberi berkah dan kemanfaatan seperti halnya aliran Sungai Brantas yang tidak pernah berhenti mengalir.

Rame-Rame dan Keseruan Kegiatan World Clean Up Day 2024 di Pasar Brantas

World Clean Up Day Jombang 2024 dilaksanakan pada Minggu, 15 September 2024 lalu di Pasar Brantas, Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh. Diselenggarakan oleh Sanggar Hijau Indonesia dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, kegiatan ini diikuti 200 orang lebih dari berbagai sekolah dan komunitas pecinta lingkungan. Acara ini juga bertepatan dengan pelaksanaan Pasar Brantas edisi bulan September 2024. Acara berlangsung dari pagi sampai dengan siang hari dan peserta terlihat sangat antusias.

Desa Ngogri, adalah satu dari beberapa desa di Kecamatan Megaluh yang terletak tepat di tepi Sungai Brantas. Terkait dengan permasalahan sampah, beberapa tantangan yang masih ditemui antara lain adalah pengelolaan sampah selama ini dijalankan secara tradisional dengan mayoritas sampah dibakar, pembuangan sampah ke sungai sudah minim terjadi namun masih ada beberapa warga yang melakuannya, adanya bank sampah level desa namun belum optimal, kurang meratanya pemahaman akan pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan di semua kalangan warga, dan daerah ini juga sering mendapat limpahan sampah dari daerah lain yang mengalir melalui beberapa anak Sungai Brantas.

Beberapa peserta kegiatan

“Daerah kami masih mengalami tantangan dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Perlu upaya ekstra dan konsisten untuk mendorong masyarakat yang sadar dan bijak mengolah sampah secara lestari.” ujar Agus Lishartitik, Kepala Desa Ngogri.

Peserta berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Jombang dan lintas umur baik itu anak-anak, pemuda-pemudi, dewasa maupun yang sudah lansia. Selain melakukan bersih-bersih di beberapa lokasi, kegiatan lainnya yaitu ocean ecobrick, edukasi bank sampah, dan upcycle toys bersama anak-anak.

“Membersihkan sampah di anak Sungai Brantas yang penuh sampah”

“World Clean Up Day bukan hanya sekadar membersihkan sampah, tetapi juga momentum untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perubahan perilaku terhadap sampah. Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa setiap individu bisa berkontribusi untuk menjaga lingkungan, dan upaya ini harus dimulai dari kebiasaan sehari-hari,” ujar Shanti Ramadhani – OMS Sanggar Hijau Indonesia

Peserta selama beberapa jam telah mengumpulkan puluhan kilo sampah yang kemudian dipilah dan diproses lebih lanjut. Sampah yang tidak bisa diolah kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir dengan menggunakan fasilitas moda transportasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang.

“Edukasi pengolahan sampah oleh Sanggar Hijau Indonesia”

“Perubahan perilaku memang membutuhkan waktu dan proses yang tidak mudah. Untuk mendorong masyarakat agar sadar akan pengelolaan sampah yang baik memerlukan edukasi, fasilitasi, dan juga contoh cerita sukses dari daerah lain. World Clean Up Day ini setidaknya bisa memberi semangat dan energi khususnya bagi warga Desa Ngogri agar pengelolaan sampah di sana bisa naik level.” kata Johar Zauhariy, penggagas dan pendiri Pasar Brantas.

“Keseruan peserta kegiatan”

Kegiatan ini semakin seru karena Pasar Brantas menghadirkan hiburan berupa tabuhan jaran dor dan grup opyak Adem Ayem. Pasar Brantas bersyukur bisa menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan. Semangat World Clean Up Day ini diharapkan bisa terus dilanjutkan melalui berbagai bentuk kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan masyarakat.

“Penanaman pohon oleh peserta kegiatan”

Selain itu juga memohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan selama acara. Pasar Brantas siap menjadi tempat penyelenggaraan acara dari berbagai pihak yang membutuhkan tempat, sajian kuliner, sajian seni budaya, dan pengalaman kegiatan yang berkesan. Silahkan kontak kami lebih lanjut! Matur suwun.

Warna-Warni Kemeriahan Perayaan Kemerdekaan Indonesia di Desa Wisata Pasar Brantas

Halo Rek! Momen Agustusan selalu dinanti oleh banyak orang karena di bulan ini, Indonesia merayakan kemerdekaannya. Perayaan ini adalah berupa rasa syukur dan juga pesta warga atas segala karunia Tuhan Yang Maha Esa dalam bentuk kebebadan juga kemerdekaan. Selain itu sebagai bentuk komitmen warga untuk terus mengisi dan berkontribusi kepada Indonesia dengan cara-cara dan kapasitas yang dimiliki masing-masing.

Nah, tiap daerah punya caranya masing-masing dalam merayakan kemerdekaan ini. Begitu juga di Desa Wisata Pasar Brantas, ada rangkaian acara yang menjadi cermin guyub rukun warganya. Yuk simak warna-warni perayaan kemerdekaan Indonesia di Desa Wisata Pasar Brantas, Desa Ngogri.

Lomba Voli Kades Ngogri Cup III

Lomba voli di selenggarakan oleh Pemerintah Desa Ngogri dan diikuti oleh puluhan tim yang terbagi jadi kategori putera dan kategori puteri. Lomba ini adalah se-kecamatan Megaluh dan diselenggarakan pada 3-10 Agustus 2024 di lokasi Pasar Brantas. Lomba yang diselenggarakan ba’da isya ini bisa mengundang animo masyarakat dan penonton terlihat memenuhi area sekitar pertandingan. Pasar Brantas juga buka di malam hari untuk menemani jalannya pertandingan. Masyarakat bisa membeli makanan dan minuman di Pasar Brantas. Pemenang mendapatkan hadiah berupa piala, piagam, dan uang tunai. Selamat untuk para pemenang. Terima kasih untuk seluruh peserta, suporter, penonton juga pastinya panitia dan relawan yang telah menyukseskan acara ini.

Lomba Gerak Jalan Kemerdekaan Kecamatan Megaluh

Tim Pasar Brantas ikut serta dalam lomba gerak jalan kemerdekaan yang diadakan oleh Pemerintah Kecamatan Megaluh pada 15 Agustus 2024. Lomba ini terbuka untuk umum dan start-nya di perempatan Desa Sumberagung dan finish di lapangan Megaluh. Tim Pasar Brantas ikut dengan menggunakan kaos panitia Pasar Brantas warna biru. Walau belum beruntung menjadi pemenang, tapi ini adalah pengalaman perdana yang diikuti dan tentunya senang bisa memeriahkan gerak jalan tersebut.

Tirakatan Kemerdekaan

Tirakatan bisa diartikan sebagai syukuran bersama berupa do’a dan makan bareng-bareng. Tirakatan ini diadakan pada malam hari tanggal 16 Agustus 2024. Dilakukan di tiap-tiap RT, warga bersama-sama membawa ambeng atau makanan, minuman, dan jajan sesuai kemampuan masing-masing. Do’a syukur dipanjatkan atas kemerdekaan Indonesia. Ada juga acara yang dikemas dengan menyanyikan lagu-lagu nasional dan ada pula yang memeriahkan dengan nyala kembang api.

Lomba-Lomba Agustusan

Tidak lengkap rasanya jika perayaan kemerdekaan tidak ada lomba-lomba yang rame, seru, dan berhadiah menarik. Pasar Brantas edisi 18 Agustus 2024 mengadakan aneka lomba seperti thuthuk kendil, balap bago, joget kursi, nangkap bebek, sunggi tempeh, lomba kuk geruk kok, bahkan bola voli sarung. Acara ini rame sekali dan terlihat warga sangat antusias. Pemenang mendapatkan hadiah berupa uang tunai. Selain itu juga ada lomba-lomba yang serupa yang diadakan di beberapa RT di Desa Ngogri. Kira-kira lomba apa yang pernah kamu ikuti dan kamu jadi pemenang?

Lomba Gerak Jalan Indah/ Unik Desa Ngogri

Pemerintah Desa Ngogri mengadakan lomba ini pada 31 Agustus 2024 dan terbuka untuk seluruh warga Desa Ngogri. Tim Pasar Brantas ikut turun dengan berbagai kostum warna-warni yang menarik. Gerak jalan rasa karnaval ini dimulai dari Dusun Beweh dan bergerak ke Dusun Pulodadi dan berakhir di Dusun Ngogri. Terlihat para peserta tampil all out dengan berbagai kostum dan hiasan yang meriah, ada juga banyak yang lucu. Beberapa dari mereka juga menari dan punya yel-yel yang menggelegar. Tim Pasar Brantas menjadi juara harapan 3 dan mendapatkan hadiah berupa piala juga uang tunai.

Rame banget kan Rek perayaan kemerdekaan di Indonesia. Semoga bisa menumbuhkan kecintaan juga nasionalisme bagi semua warga atas Indonesia. Ayo kita berdoa agar negara ini selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa dan diberkahi sepanjang masa. Dirgahayu Republik Indonesia ke-79. Merdekaaaa!

Suksesnya Pementasan Perempuan Brantas Menembus Batas

Pementasan Perempuan Brantas Menembus Batas yang melibatkan total 65 orang perempuan sebagai penampil dan panitia sukses di selenggarkaan di Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang pada sabtu malam minggu, 20 Juli 2024. Nama Perempuan Brantas Menembus Batas sendiri mengandung arti bahwa para perempuan yang tinggal di pedesaan tepian Sungai Brantas ternyata mampu menjadi subyek pegiat pelestari seni dan budaya. Bahwa hal ini menembus batas-batas anggapan atau asumsi selama ini yang menyebutkan bahwa seni budaya adalah domain atau monopoli kaum pria semata. 65 perempuan ini bisa membuktikan bahwa mereka merupakan motor pendorong kontribusi baik dalam masyarakat.

“Sambutan Bapak Anton, Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur”

Pementasan berlangsung selama sekitar 3 jam dan dibuka dengan penampilan Wayang Brantas, Grup Dhagelan Kembang Anggrek (Kempal Bareng, Ayo Ngguyu Rek!), dan tari remo yang dibawakan oleh Ilmiatus Sa’diah, siswi SDN Ngogri 1. Pementasan inti bercerita tentang dinamika kehidupan masyarakat pedesaan di tepian Sungai Brantas dari pagi hari sampai tengah malam. Kehidupan pedesaan yang masih erat rasa kekeluargaan dan kebersamaan satu sama lain. Dibawakan secara apik oleh lima grup seni budaya yang tergabung yakni grup gejok lesung Guyub Rukun, grup opyak Adem Ayem, grup hadroh dan samroh Rahmatan Lil Alamin, grup karawitan Purnama Laras, dan grup teater SDN Ngogri 1, pementasan ini memukau para penonton dan tercatat sebagai pementasan pertama yang melibatkan perempuan dalam jumlah terbanyak.

“Penampilan Gejok Lesung Guyub Rukun”

Terselenggara karena dukungan dan pendanaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, dalam sambutannya Bapak Anton yang merupakan perwakilan dari BPK Wilayah XI Jawa Timur mengungkapkan penghargaannya bagi semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Selain itu, diharapkan juga setelah acara akan ada tindak lanjut aktivasi pelestarian seni budaya khususnya di Desa Ngogri.

Ririn Agustinah selaku ketua panitia menyampaikan dalam sambutannya, apresiasi yang besar atas bantuan yang diberikan oleh BPK Wilayah XI Jawa Timur. Selain itu, diharapkan ada masukan yang membangun untuk kegiatan serupa di masa depan agar lebih baik lagi.

“Penampilan Grup Karawitan Purnama Laras”

Pementasan ini berhasil memberikan manfaat berupa penguatan kapasitas perempuan dalam pelestarian dan promosi seni budaya, pemberdayaan ekonomi warga, serta memberikan hiburan tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat sekitar. Acara berlangsung semakin meriah karena banyaknya doorprize atau hadiah yang diberikan kepada penonton.

“Meriahnya Grup Opyak Adem Ayem”

Kegiatan Perempuan Brantas Menembus Batas adalah bagian dari ekosistem kreatif Pasar Brantas. Pada bulan Agustus 2024 ini, Pasar Brantas akan buka di malam hari mulai 3 Agustus 2024 sampai akhir bulan dalam menyemarakkan lomba voli tingkat kecamatan yang diadakan oleh Pemerintah Desa Ngogri yang berlangsung di area Pasar Brantas. Selain itu, pada penyelenggaraan Pasar Brantas reguler bulanan yakni di hari Minggu, 18 Agustus 2024, akan ada perayaan kemerdekaan Republik Indonesia dan aneka lomba Agustusan. Kami tunggu kedatangan arek-arek dan dulur semuanya di Pasar Brantas, Desa Ngogri, Megaluh!

Pasar Brantas Panen Prestasi, Warga Makin Semangat dan Kreatif

Dalam mendorong kemajuan daerah pedesaan, memang diperlukan adanya inovasi atau terobosan ide-ide pembangunan yang digali dari potensi dan kearifan lokal masing-masing daerah. Ide ini kemudian perlu diwujudkan menjadi kenyataan dengan didukung oleh sumber daya manusia yakni warga setempat, berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Pasar Brantas adalah salah satu terobosan yang dilakukan oleh warga tepatnya warga Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Pasar Brantas pertama kali diselenggarakan pada September 2023 dan menjadi pasar warga tematik yang diadakan sebulan sekali. Pasar ini merupakan bentuk inspirasi dari keberadaan Kali Brantas yang melewati Desa Ngogri sekaligus sebagai bentuk nyata upaya melaksanakan pembangunan berkelanjutan wilayah pedesaan. Sebagai pasar pada umumnya, ada pemberdayaan ekonomi warga, ada interaksi antar warga, dan ada upaya untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya keberadaan lingkungan khususnya daerah aliran sungai Kali Brantas serta mendorong warga melakukan aksi nyata dalam konservasi lingkungan tersebut.

Tim Opyak Adem Ayem

Belum setahun sejak “lahir”, Pasar Brantas telah meraih berbagai prestasi yang membanggakan. Tahun ini, Pasar Brantas meraih 300 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Capaian ini tentu membanggakan mengingat jumlah pendaftar ada lebih dari 6.000 desa wisata dari seluruh Indonesia. Pasar Brantas juga mendapatkan juara 2 dalam Lomba Kreasi dan Inovasi (Krenova) 2024 yang diselenggarakan oleh Bappeda Kabupaten Jombang. Yang paling anyar adalah mendapat juara 2 dalam Pameran Produk Ramah Lingkungan dalam ajang Jombang Eco Creative 2024 yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang.

“Kurang dari setahun ini, Pasar Brantas berproses dan mengalami dinamika yang sangat cepat. Mengaktualisasikan ide menjadi kenyataan adalah sebuah tantangan. Sedang membuatnya terus konsisten adalah tantangan yang lebib berat. Pasar Brantas ada dan menjadi nyata karena kerja keras dan komitmen dari teman-teman warga Desa Ngogri. Berbagai prestasi yang kami raih tentu didedikasikan untuk mereka semua.” ujar Muchdlir Zauhariy, atau akrab disapa Johar, yang merupakan inisiator Pasar Brantas.

Kunjungan Tim Krenova Bappeda Jombang di Pasar Brantas

Pasar Brantas ke depannya tidak hanya menjadi pasar warga semata, namun akan didorong untuk menjadi ekosistem kreatif warga. Di Desa Ngogri sendiri ada banyak grup seni budaya dan lintas ketertarikan (interest).Beberapa di antaranya adalah grup hadroh dan samroh Rahmatan Lil Alamin, grup jaranan New Kuda Purnama, grup gejok lesung Guyub Rukun, grup opyak Adem Ayem, grup Wayang Brantas, grup karawitan perempuan Purnama Laras, dan grup campursari Purnama Wijaya.

Beberapa Panitia Pasar Brantas

“Kami senang sekali karena keberadaan Pasar Brantas membawa banyak manfaat buat warga termasuk saya. Kami terdorong untuk menjadi kreatif, mengenali potensi desa kami, dan bersama-sama menciptakan suatu karya yang membanggakan dan berkesan.” ujar Leni Puji Purwati, warga dan juga anggota grup opyak Adem Ayem.

Dalam perencanaannya, ada beberapa hal dan terobosan lainnya yang akan dilakukan oleh Pasar Brantas. Semoga bisa menjadi kenyataan dan seluruh warga semakin kompak.

Didukung BPK Wilayah XI Jawa Timur, Perempuan Brantas Makin Semangat Melestarikan Seni Budaya

Perempuan Brantas adalah inisiatif gabungan perempuan-perempuan dari Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh dengan latar belakang yang beragam. Ketertarikan dan komitmen mereka dalam mempromosikan dan melestarikan seni budaya menjadi benang merah yang menyatukan mereka dalam inisiatif Perempuan Brantas tersebut. Perempuan Brantas terdiri dari beberapa grup seni budaya yakni karawitan, gejok lesung, hadroh dan samroh, opyak serta teater. Perempuan Brantas merupakan bagian dari ekosistem Pasar Brantas.

Kunjungan Tim BPK Wilayah XI di Desa Ngogri

Beberapa waktu lalu, Perempuan Brantas ditetapkan sebagai penerima Bantuan Pemerintah Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur. Adapun bantuan ini akan digunakan untuk penyelenggaraan pementasan seni budaya bertajuk “Perempuan Brantas Menembus Batas”. Yang unik adalah penyaji dan panitia pementasan ini semuanya perempuan. Tema “menembus batas” diambil karena adanya semangat bahwa perempuan bisa juga menjadi garda terdepan pelestarian seni budaya.

“Selama ini mungkin banyak orang mengira bahwa promosi dan pelestarian seni budaya dimonopoli laki-laki. Nyatanya tidak demikian, kami para perempuan juga punya daya dan peran di dalamnya.” Tegas Ririn Agustinah, salah satu penggerak Perempuan Brantas yang juga koordinator grup gejok lesung Guyub Rukun.

Terima Kasih atas Kunjungan Tim BPK Wilayah XI

Pementasan akan melibatkan sekitar 65 perempuan dan menyajikan tema cerita kehidupan masyarakat pedesaan dengan lakon cerita kegiatan warga desa dari pagi sampai tengah malam. Pementasan ini akan penuh dengan pitutur atau pesan kebaikan seperti semangat gotong royong, kebersamaan, toleransi, penghormatan akan lingkungan, dan saling menghargai.

“Kehidupan di pedesaan penuh dengan nilai-nilai kebaikan yang perlu terus digaungkan dan dilestarikan. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah melalui BPK Wilayah XI” ujar Tutuk Yulistariningtyas yang merupakan koordinator grup hadroh dan samroh Rahmatan Lil Alamin.

Perwakilan Perempuan Brantas di Kantor BPK Wilayah XI di Trowulan, Mojokerto

Dengan dukungan ini, maka akan memberikan banyak dampak baik misalnya meningkatkan semangat, raca percaya diri, serta kebanggaan bagi para Perempuan Brantas. Selain itu tentunya juga bisa meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan pementasan seni budaya yang berkualitas. Pementasan ini tentu diharapkan menjadi sarana tontonan dan tuntunan bagi masyarakat desa yang menyaksikannya dan menginspirasi para penonton untuk terus ikut dalam pelestarian seni dan budaya setempat.

Wayang Brantas, Wayang Klithik Unik dari Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh

Wayang adalah salah satu seni budaya luhur yang jika ditarik sejarah konon bermula dari tradisi wayang beber zaman Kerajaan Majapahit. Wayang kemudian berkembang ke berbagai daerah lain dengan penggunaan media yang makin beragam baik itu kulit, kayu, atau lainnya. Wayang selama ini menjadi tontonan sekaligus tuntunan karena di tiap pementasannya selalu membawa cerita dengan nilai-nilai nasehat atau pitutur.

Adalah di Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Jombang yang baru-baru ini mengembangkan kreasi wayang baru yang disebut Wayang Brantas. Wayang Brantas adalah wayang klithik atau terbuat dari kayu dan kharakter atau tokoh-tokohnya adalah warga pedesaan seperti petani, guru, ustadz, ibu rumah tangga. Tidak hanya manusia, kharakter dalam Wayang Brantas juga berupa tumbuh-tumbuhan atau flora, hewan atau fauna bahkan bangsa makhluk halus seperti pocong dan wewe gombel. Nama Brantas sendiri diambil karena Desa Ngogri merupakan desa di tepian Sungai Brantas dimana sungai ini memegang peran penting bagi kehidupan di desa tersebut.

“Wayang Brantas ini memang dibuat untuk bisa mencerminkan kehidupan masyarakat desa. Begitupun cerita yang diangkat, adalah cerita kehidupan sehari-hari di pedesaan.” jelas Mas Lahir Jaka, koordinator Wayang Brantas.

Bersama Pak Rawi, Pembuat Wayang Klitik

Dipilihnya wayang klithik dan juga tema pedesaan ini agar lebih menarik bagi warga desa dan diharapkan meningkatkan antusiasme mereka untuk melihat wayang ini. Sejatinya pertunjukan wayang di Desa Ngogri telah lama mati suri. Terakhir bisa dibilang ada di tahun 1990-an dimana pertunjukan wayang kulit diselenggarkaan untuk tujuan ruwatan. Setelah itu, tidak ada pertunjukan wayang sama sekali. Sama halnya dengan pertunjukan wayang pada umumnya, Wayang Brantas juga terdiri dari tim seperti dalang, niyaga atau penabuh gamelan, serta sinden.

Wayang Brantas ini diharapkan juga meningkatkan kreativitas warga yang bergabung di dalamnya untuk terus menggali cerita-cerita unik khas pedesaan dengan kearifan lokalnya.

“Saat ini sudah ada sekitar lebih dari 20 cerita Wayang Brantas yang kami kembangkan. Pastinya akan terus bertambah ke depannya.” tutur Cak Toso, salah satu anggota tim Wayang Brantas.

Cak Toso, Salah Satu Pegiat Wayang Brantas

Dalam usianya yang relatif muda, Wayang Brantas telah berkesempatan tampil di Pasar Brantas tepatnya saat kunjungan penjurian Lomba Kreasi dan Inovasi (Krenova) Bappeda Kabupaten Jombang. Dalam ajang ini, Pasar Brantas berhasil menjadi juara 2 kategori umum/ UMKM/ wiraswasta. Wayang Brantas sendiri merupakan bagian dari ekosistem Pasar Brantas.

Mas Jaka yang Juga Pegiat Wayang Brantas

“Kami juga akan tampil pada acara sedekah desa Ngogri hari Minggu, 23 Juni mendatang. Selain itu, tentu kami siap jika diundang ke berbagai acara di daerah lain di luar desa kami.” kata Cak Muhcklisin, anggota tim Wayang Brantas.

Adanya Wayang Brantas ini diharapkan makin memperkaya khasanah seni dan budaya khususnya di pedesaan tepian Sungai Brantas. Serta tentunya membawa kemanfaatan bagi masyarakat di sekitarnya.

Berbagai Lomba Anak-Anak Semarakkan Pasar Brantas Edisi Ramadhan 1445 H

Halo Rek! Memasuki bulan Ramadhan 1445 H. Pasar Brantas diselenggarakan dengan cara yang berbeda. Pertama, acara ini diadakan 2 kali yakni hari Minggu, 24 Maret 2024 dan Minggu, 31 Maret 2024. Waktu pelaksanaan juga digeser dari awalnya pagi ke siang menjadi siang ke sore. Nah ada beberapa event menarik yang diadakan di gelaran ini salah satunya adalah pelaksanaan lomba-lomba Islami.

Pemenang Lomba Tartil

Lomba Tartil

Lomba ini diadakan pada Minggu, 24 Maret 2024. Terbuka untuk umum dan gratis, lomba ini bertujuan untuk mendorong rasa cinta masyarakat kepada Al Qur’an, mendorong giat baca Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari beserta pelaksanaan ajaran di dalamnya, dan juga meningkatkan daya saing anak-anak lewat lomba ini. Peserta adalah anak-anak usia SD/ MI baik laki-laki atau perempuan, dan terbuka baik mereka yang berasal dari Desa Ngogri maupun luar desa. Peserta boleh memilih beberapa surat pendek untuk dibaca saat lomba. Surat pendek itu adalah Adh Dhuha, Al Humazah, Al Kafirun, Al Qoriah, dan Al Zalzalah. Adapun peserta akan dinilai dari beberapa kriteria seperti kejelasan dan kemerduan suara (30%), ketepatan tajwid (40%), sikap dan penjiwaan (15%), serta kerapihan busana (15%). Lomba berlangsung dengan penuh antusias dan akhirnya dipilih 3 orang juara yang mendapatkan berbagai hadiah seperti piala, piagam, merchandise, uang tunai, dan keping Pasar Brantas.

Pemenang Lomba Pujian

Lomba Pujian

Lomba ini diadakan pada Minggu, 31 Maret 2024 dan bertujuan untuk membuka pengetahuan dan pemahaman akan aneka ragam atau jenis pujian yang ada khususnya di Ngogri dan umumnya di Jombang, mendorong adanya pembelajaran akan aneka ragam atau jenis pujian yang ada khususnya di Ngogri dan umumnya di Jombang, melestarikan aneka ragam atau jenis pujian yang ada khususnya di Ngogri dan umumnya di Jombang, mendorong dibunyikannya aneka ragam atau jenis pujian khususnya yang tradisional di masjid dan musholla di Ngogri, dan meningkatkan daya saing anak-anak lewat lomba ini. Lomba ini terbuka untuk anak-anak laki-laki usia SD/ MI, baik yang berasal dari Ngogri maupun luar negeri. Peserta bebas memilih 2 pujian yang akan dilantunkan atau dibunyikan dari beberapa pujian berikut Do’a untuk Orang Tua (Allahumaghfirli dzunubi), Eman Temen Wong Kang, Iyun-Iyun, Ojo Enak-Enak Turu Ning Kasur, dan Tombo Ati. Ragam pujian dan contoh rekaman video/ suara pujian yang bisa diakses di sini: https://s.id/lombapujianpasarbrantas.

Peserta dinilai berdasarkan beberapa kriteria seperti kejelasan suara (30%), kemerduan suara (30%), sikap dan penjiwaan (25%), dam kerapihan busana (15%). Lomba ini juga berlangsung dengan penuh antusias dan akhirnya dipilih 3 orang juara yang mendapatkan berbagai hadiah seperti piala, piagam, merchandise, uang tunai, dan keping Pasar Brantas.

Grup Hadroh Rohmatan Lil Alamin

Selain itu, ada juga penampilan dari ibu-ibu dan mbak-mbak yang jadi anggota grup hadroh Rahmatan Lil Alamin. Ini adalah pertama kali grup ini tampil di depan umum setelah giat berlatih sejak awal tahun 2024 dimana grup ini dibentuk. Salut untuk ibu-ibu yang tampil dengan percaya diri juga kompak menghibur semua orang yang ada di Pasar Brantas.

Terima kasih juga untuk seluruh peserta lomba dan orang tua yang mendampingi. Serta tentunya untuk seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pasar Brantas dan pengunjung semua. Sampai jumpa di Pasar Brantas Minggu Kliwon, 28 April 2024 edisi spesial peringatan Hari Kartini sekaligus Hari Bumi. Akan ada lomba baca puisi Hari Kartini untuk ibu-ibu atau mbak-mbak usia non sekolah. Serta sharing tentang pengelolaan sampah berbasis rumah tangga yang akan menghadirkan pembicara dari Sanggar Hijau Indonesia. Monggo datang dan ramaikan!

Njombangan Dokumentasikan Ragam Pujian di Jombang untuk Pertama Kalinya

Halo Rek! Semoga kalian semua selalu dalam keadaan baik, sehat, dan bahagia. Senang sekali akhirnya Njombangan bisa melaksanakan inisiatif untuk mendokumentasikan ragam pujian terutama yang ada di Dusun Ngogri, Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Pujian adalah lantunan kalimat dalam Bahasa Arab, Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia atau campuran dari bahasa tersebut yang dilakukan setelah adzan dan sebelum iqomat. Pujian ini menjadi salah satu bentuk budaya/kebiasaan dan kearifan lokal dari banyak masyarakat seperti masyarakat Dusun Ngogri. Tidak hanya di sini, pujian juga umum ditemukan di daerah pedesaan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sekitarnya. Namun mungkin ada beberapa persamaan dan ada perbedaan antara daerah satu dengan lainnya.

Musholla Nurul Jannah

Melestasikan pujian ini sangat penting karena pujian mengandung banyak nasehat atau pengingat atau pitutur yang syarat akan nilai-nilai kebaikan. Pujian pun ada aneka rupa dan ragam baik yang pujian lama maupun pujian baru. Pelestarian budaya atau kebiasaan bertutur di banyak daerah menghadapi kendala yang serupa atau serupa tapi tak sama, sebagai berikut:

  1. Tidak adanya dokumentasi dalam bentuk foto dan/ atau video
  2. Kurangnya transfer pembelajaran dari satu generasi ke generasi lainnya
  3. Kurangnya minat masyarakat untuk mempelajarinya

Musholla Al Ikhlas

Begitu juga dengan pujian di Dusun Ngogri, maka penting untuk melakukan pendokumentasian sehingga pujian ini bisa terus “hidup” serta bisa dipelajari secara lestari antara generasi satu ke generasi berikutnya. Kegiatan Dokumentasi Ragam Pujian ini adalah inisiatif sudah terbersit sejak lama.

Masjid Besar Nuruddin

Syukurnya di akhir 2023, akhirnya ide ini bisa terwujud. Kegiatan ini akhirnya menghasilkan Hasil Dokumentasi Ragam Pujian di Masjid & Musholla di Dusun Ngogri, yang bisa menjadi acuan semua orang. Kegiatan ini melibatkan belasan orang kontributor dan relawan yang mewakili 3 musholla dan masjid di Dusun Ngogri yakni Musholla Nurul Jannah, Musholla Al Ikhlas, Musholla Al Amir, dan Masjid Besar Nuruddin. Kegiatannya sendiri dilakukan di Masjid Besar Nuruddin.

Musholla Al Amir

Salah satu temuan menarik adalah ada beberapa pujian yang memiliki lebih dari 1 versi. Akhirnya terdata ada lebih dari 30 pujian dengan pitutur yang sangat menarik dan arti yang mendalam. Beberapa mungkin belum ada judul pujian secara resmi sehingga kami inisiatif untuk memberikan judul sendiri. Lebih penting lagi, semoga ke depannya ada kemauan dan pembelajaran pujian, terutama pujian versi lama, bagi generasi pemuda dan remaja. Pembelajaran yang bisa dimulai dari skala ruma h, sekolah, atau taman pendidikan agama/ Al Qur’an.

Proses Dokumentasi di Masjid Besar Nuruddin

Njombangan mengucapkan terima kasih kepada Bapak-Bapak, Mas-Mas, dan Adek-Adek yang terlibat dalam kegiatan ini. Sebaik ingatan saya, bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan di Dusun Ngogri. Kami melihat antusiasme sekaligus rasa grogri dari pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Wajar sekali untuk hal dan pengalaman pertama. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada tim panitia yang telah membantu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut kegiatan ini.

Sungguh apreasiasi karena teman-teman mau dan mampu menindaklanjuti ide yang awalnya sangat abstrak ini. Dokumentasi serupa perlu dilakukan di lain waktu dengan tujuan untuk bisa menjaring makin banyak pendataan ragam pujian. Serta tentunya adalah untuk menguatkan rasa memiliki atas tradisi pujian yang tidak ternilai harganya ini. Silahkan kontak kami apabila ada masukan dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga kegiatan ini bisa bermanfaat dan menjadi berkah bagi banyak orang.

Hasil Dokumentasi Ragam Pujian bisa diakses di sini.

Terima kasih.