• info@njombangan.com

Tas Anyaman Pandan dari Jombang Jadi Buruan Warga Untuk Parcel Lebaran

Tas Anyaman Pandan dari Jombang Jadi Buruan Warga Untuk Parcel Lebaran

Spread the love

JOMBANG – Kerajinan ayaman daun pandan asli Jombang semakin eksis. Momentum lebaran Idul Fitri ini tas anyaman daun pandan banjir pesanan. Bahkan para pengrajin di Dusun Karanggebang, Desa Munungkerep, Kecamatan Kabuh sampai kuwalahan memenuhi permintaan pasar.

Salah satunya diakui Nur Hadi, 40, warga setempat. Sejak awal Ramadan hingga lebaran, permintaan yang datang semakin meningkat. “Alhamdulillah tas anyaman pandan kita semakin diminati. Terbukti sejak Ramadan sudah 1.000 pieces pesanan, bahkan ini bisa menambah lagi,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Jombang, beberapa waktu kemarin (14/4).

Saking banyaknya permintaan pasar, ia sampai menambah pengrajin yang notabene ibu-ibu sekitar. ”Ya kita tambah jumlah pengrajin,’’ terangnya. Soal bahan baku, lanjut dia, tak ada kendala. Sebab, ketersediaan pandan di lingkungan sekitar cukup melimpah ruah. Tak heran, Dusun Karanggebang, Desa Munungkerep ini dikenal sebagai sentra pengrajin anyaman pandan. ”Kalau bahan baku disini melimpah,’’ tambahnya.

Untuk tas parcel anyaman pandan, Nur Hadi mengemas dalam dua kemasan yakni untuk kemasan kecil dijual Rp 8 ribu sedangkan kemasan besar dijual Rp 18 ribu. ”Jadi tas itu untuk souvernir dan parcel,’’ jelas dia.

Dirumahnya, Nur Hadi tak hanya membuat tas parcel anyaman pandan, ada juga produk lain yang cukup banyak diminati saat momentum Ramadan ini. Seperti halnya songkok pandan yang diminati hingga luar Jawa. ”Alhamdulillah untuk kopiah atau songkok pandan juga digemari. Beberapa hari ini pesanan naik,’’ jelasnya lagi.

Saat ini, ia mengerjakan 10 pesanan songkok pandan. Ia juga menambahkan beberapa motif untuk mempercantik tampilan songkok. ”Untuk produksi songkok terus kita kebut, karena untuk melayani permintaan yang terus bertambah,’’ tambahnya senang.

Dalam sehari, untuk membuat pesanan songkok dan tas anyaman pandan, ia membutuhkan 80-100 lembar daun pandan. ”Memang bahan cukup banyak yang dibutuhkan,’’ terangnya.

Mengenai harga songkok, Hadi menjual dengan harga terjangkau. Per kopiah dijual mulai Rp 60-80 ribu tergantung motif dan tingkat kesulitan. ”Untuk sekarang pesanan kita ada yang dari luar Jawa seperti Sulawesi,’’ pungkasnya. (ang/bin/riz)

Catatan: konten berita dan foto dalam artikel ini adalah courtesy dari Radar Jombang – Jawa Pos Group. Njombangan memberitakan kembali agar berita ini bisa dapat diketaui dan diakses oleh lebih banyak masyarakat. Terima kasih kepada Radar Jombang yang selalu memberitakan hal-hal menarik di Jombang.

admin

Njombangan adalah inisiatif untuk melestarikan dan mempromosikan heritage Jombang berupa seni, budaya, bahasa, adat, sejarah, peninggalan bangunan atau bentuk fisik serta lainnya.

Leave your message