• info@njombangan.com

Roti Jadul Plemben Khas Banyuarang Ngoro Tembus Pasar Luar Jawa

Roti Jadul Plemben Khas Banyuarang Ngoro Tembus Pasar Luar Jawa

Spread the love

Jombang – Roti jadul bolu plemben yang diproduksi di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang masih eksis hingga sekarang. Roti berbentuk seperti tempurung kura-kura berwarna cokelat ini rasanya khas, manis empuk.

Rumah produksi bolu plemben ini cukup luas. Terbagi beberapa bagian, mulai buat adonan, oven sampai packing. Dibantu puluhan pegawai, setiap hari, pemilik usaha bolu plemben, Bustomi Azid, bisa memproduksi hingga ribuan biji. Masing-masing pegawai punya peran sendiri, mulai proses pembuatan adonan, pencetakan kue, proses oven sampai pengemasan.  

Kini, bolu plemben ini mempunyai dua variasi, yaitu basah dan satu lagi variasi kering. Rasa roti plemben begitu khas dengan cita rasa yang empuk dan gurih manis. Tak heran, para pecinta roti merasa ketagihan dan kangen dengan rasanya yang khas. ”Dulu resep dari orang tua saya di Magetan,” ujarnya. 

Resep itu diteruskan sejak 2003 silam sampai sekarang. Cara pembuatannya cukup sederhana hanya mengolah bahan telur, tepung, gula dan mentega. ”Pembuatannya juga sangat mudah, tidak ribet. Setelah adonan dibentuk langsung dioven hingga matang,” akunya santai. 

Untuk menikmati bolu plemben, para penikmat roti tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Karena bolu jadul ini dibanderol dengan harga terjangkau, hanya Rp 3.200 per pak untuk variasi basah dan Rp 4 ribu per pak untuk variasi kering. ”Per pak bolu isinya sembilan biji,” imbuhnya. 

Setiap hari, dirinya bisa membuat 31.000 biji plemben. Ribuan plemben ini dibuat seiring dengan banyaknya permintaan konsumen. Tidak hanya dikirim ke berbagai daerah di Jawa, pengiriman juga menyeluruh hingga Kalimantan dan Sumatera. ”Sudah ada yang mengambil sendiri, pernah kirim Kalimantan dan Sumatera, tapi kebanyakan pulau Jawa,” tegas Tomi.

Selain dikirim, banyak warga sekitar yang langsung membeli ke rumah produksinya di Desa Banyuarang. Sebab, plemben ini memang lebih enak dinikmati dalam keadaan masih hangat. Sehingga tak sedikit, masyarakat yang membeli langsung saat plemben baru keluar dari mesin oven. “Banyak yang beli langsung ke rumah karena dapat yang hangat,” pungkasnya. (*)

(jo/yan/mar/JPR)

Photo courtesy: Radar Jombang

Article courtesy: Radar Jombang

admin

Njombangan adalah inisiatif untuk melestarikan dan mempromosikan heritage Jombang berupa seni, budaya, bahasa, adat, sejarah, peninggalan bangunan atau bentuk fisik serta lainnya.

Leave your message