Jombang, Radar Jombang – Biji kopi tak hanya dijadikan seduhan kopi saja. Di tangan Cudhamani Carakan Gana, 25, pemuda asal Dusun Caruban, Desa Alang-Alang Caruban, Kecamatan Jogoroto, biji kopi dipakai bahan dasar pembuatan gelang. Hasilnya juga lumayan unik. Selain itu, gelang kopi ini mengeluarkan aroma khas kopi sepanjang waktu.
Biji kopi yang menjadi bahan baku berasal dari Dampit, Kabupaten Malang yang sudah tersohor dengan aromanya yang harum. “Saya membuat gelang berbahan dasar kopi tercetus saat saya membeli gelang di Jogjakarta,” ungkap Gana. Dari gelang itu, dia kemudian mengkombinasikan dengan biji kopi pilihan.
“Saya suka kopi Dampit karena rasanya khas, aromanya kuat,” lanjutnya. Untuk membuat gelang kopi mulanya Gana membeli biji kopi dampit yang sudah kupasan alias green bean. Kemudian, dari biji biji itu dipilih yang kualitasnya bagus dan ukurannya sedang. Tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Kemudian dipanggang di atas gorengan menggunakan api yang tidak terlalu besar selama setengah jam.
“Waktu menggoreng, saya tidak lama lama. Cukup 30 menit saja karena jika terlalu lama warnanya akan terlalu dark (hitam). Makanya tidak boleh lama agar menghasilkan warna yang bagus,” tambah dia. Setelah dipanggang, kopi itu kemudian didiamkan hingga dingin. “Setelah itu dipilih lagi yang bagus bagus. Kemudian kita rangkai menjadi gelang,” jelas dia.
Dia menambahkan, meski baru memulai usaha gelang kopi, namun peminatnya cukup banyak. Gelang kopinya tidak hanya dipesan warga lokal, namun dari beberapa daerah kabupaten/kota lain juga berminat. “Kebetulan saya post di Instagram. Kemudian banyak yang pesan lewat situ, ada yang dari Surabaya, Gresik dan kota kota lain,” beber dia.
Untuk satu ukuran gelang kopi dijual Rp 35 ribu. Pria asli Tunggorono, Jombang ini menjamin meskipun terbuat dari biji kopi namun cukup aman dan awet dipakai. “Selama ini tidak masalah. Justru selama saya memakai aroma kopi tercium selama saya beraktivitas,” papar dia.
Dari aroma kopi yang keluar dari gelang tersebut dianggap bisa menambah semangat. Karena aromanya yang harum. “Selain itu aroma kopi juga dapat memberikan efek relaksasi dan juga mampu mengurani stress,” pungkasnya. (ang)
(jo/ang/mar/JPR)
Article courtesy: Radarjombang.jawapos.com
Photo courtesy: Radarjombang.jawapos.com
No Poverty
Oleh Muluk Rosida
Pengembangan industri kecil menengah memiliki potensi memberikan nilai tambah bagi masyarakat yaitu tersedianya lapangan kerja dan meningkatkatnya pendapatan. Dunia bisnis semakin berkembang pesat terutama di sektor pangan, banyak orang yang kreatif untuk mengolah pangan tersebut untuk dijadikan nilai tambah sehingga masyarakat berlomba-lomba agar bagaimana mereka mampu bersaing dalam bidang pangan.
Untuk menurunkan angka kemiskinan di wilayah Jombang, pemerintah harus jeli terhadap keadaan ekonomi di masyarakat Jombang. Peran pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka pemerataan ekonomi yang ideal.
Menurut Menteri Perindustrian, sektor pangan sangat berpengaruh sekali terhadap pendapatan masyarakat, sektor ini juga mampu meningkatkan realisasi investasi. Sektor industri makanan dan minuman mampu berkontribusi besar terhadap Indonesia. Indutri makanan dinilai mampu memberikan peluang terhadap masyarakat kecil untuk meningkatkan mata pencaharian mereka.
Kreatifitas makanan biasanya banyak dilakukan oleh kalangan pemuda, contoh misalnya, pembuatan tahu dengan dilapisi dengan tepung roti sehingga menjadi lebih terlihat unik, yang biasanya disebut dengan tahu nuget. Pembuatan pisang dengan dilapisi tepung roti sehingga yang biasanya disebut dengan pisang nuget, dan makanan lainnya yang sekiranya bisa diolah menjadi makanan yang khas.
Pola pertumbuhan ekonomi di Indonesia nampaknya sangat terlihat di bidang pangan. Tugas pemerintah adalah memudahkan akses dalam mencapai pemberdayaan usaha kecil dengan mengadakan pelatihan merata terhadap semua tenaga kerja. Sehingga tidak monoton hanya pemilik industri saja yang mengerjakan. Kedua, pemerintah harus memperhatikan rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir. Hal ini sering kali menjadi masalah bagi masyarakat kecil. Memang cukup berat tantangan yang dihadapi untuk memperkuat perekonomian masyarakat kecil.
Pembinaan pengusaha kecil harus lebih diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pengusaha kecil dalam berkreatifitas meningkatkan daya jual pangan masyarakat Jombang. Untuk meningkatkan kreatifitas panganpun para pelatih juga harus mempunyai skill yang bagus, artinya dia bisa menghias atau mengelola pangan sehingga menjadi makanan yang unik dan diharapkan dapat meningkatkan harkat hidup masyarakat khususnya wilayah Jombang.
Kreatifitas pangan ini manfaatnya sangat besar yaitu untuk memperluas bisnis dan memperkenalkan Kota Jombang di berbagai daerah. Masyarakat luar Jombang akan lebih tertarik dengan keunikan pangan itu sendiri karena di Jombang tidak sedikit makanan-makanan mentah yang seperti tempe, ketela dan lain-lain. Yang mana makanan itu akan terlebih menarik dan laku jika diinovasi lagi sehingga dengan berinovasi seperti ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan.
Cara mengentaskan kemiskinan seperti ini akan lebih efektif dan bisa dilakukan oleh masyarakat umum, baik ibu-ibu rumah tangga, mahasiswa atau pemuda lainnya. Pemerintah juga harus jeli dan peka terhadap hal ini, dengan menyediakan pos pelatihan khusus seperti balai latihan kerja gratis sehingga banyak orang berminat dengan digratiskannya atas biaya pelatihan tersbebut. Dengan begitu diharapkan dapat menjadi daya tarik masyarakat Jombang khususnya yang masih pengangguran dan diharapkan dapat menggerakkan pertumbuhan perekonomian masyarakat Jombang.
Meskipun Indonesia telah menjadi bagian dari 20 besar ekonomi dunia, seperempat penduduknya masih sangat rentan untuk kembali miskin. Perbedaannya tidak seberapa besar. Sekitar 68 juta penduduk Indonesia hidup tidak jauh dari batas Rp 11.000,00. Dengan sedikit sakit, bencana atau kehilangan pekerjaan, mereka bisa langsung kembali miskin. Maka dari itu perlunya skill yang memadai bagi mayarakat Indonesia terutama masyarakat Jombang perlu ditingkatkan salah satunya dengan memperbanyak pelatihan-pelatihan seperti inovasi makanan.
Ada banyak cara untuk melakukan kemiskinan selain cara simpel seperti itu tadi, yaitu dengan menciptakan lapangan kerja untuk semua skill, pembentukan jaring pengaman sosial untuk melindungi mereka yang rentan. Pengentasan kemiskinan dan pengurangan ketimpangan membutuhkan partisipasi semua pihak, bukan hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah, lembaga-lembaga riset, sektor swasta dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Itu akan sangat bagus jika semuanya mendukung.