Rabu, 13 Juni 2018 adalah menjadi hari yang special karena pada hari ini Njombangan mengadakan acara Penyerahan Hadiah Lomba Esai Njombangan 2018. Lomba ini dibuka selama 2 bulan sejak awal April 2018 yang lalu dan mengangkat tema ‘Guyub Rukun Membangun Jombang yang Lebih Maju dan Sejahtera’ dan tema yang lebih spesifik dan opsional adalah 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Lomba ini terbuka untuk umum, dimana peserta ditantang untuk memberikan ide dan pandangan atas isu-isu yang saat ini terjadi di Jombang yang relevan dan perlu diselesaikan melalui ide-ide kreatif. Setelah melalui proses penjurian yang dilakukan secara seksama dan teliti, akhirnya Tim Juri memutuskan para pemenang adalah sebagai berikut:
Juara 1
DP 80% Menuju Jombang Generasi Emas di Era Milenial: Sebuah Model Pemberdayaan Peran Perempuan Pedesaan Pada Pemasaran Produk Pertanian
Purbowo
Pemerintah Desa Ngampel, Ngusikan, Jombang
Juara 2
Jombang Youth Association for Climate Change
Ahmad Nuril Mubtadiin
SMP unggulan Al Madinah Tebuireng, Jombang
Juara 3
Nyayur’ sebagai Corporate Social Responsibility Grab terhadap Tukang Becak: Menyudahi Konflik Horizontal dan Kemiskinan Struktural Tukang Becak di Kota Jombang
Ade Julandha Wiranata
LPPL Suara Bangkalan
Honorable Mention
Konsep Drinkwater sebagai Solusi Krisis Air Bersih di Kota Jombang
Ahmad Wildan Pratama
SMA Negeri 4 Metro, Lampung
Optimalisasi Lahan Pertanian pada Musim Tanam Padi Melalui Sistem Kolam Lingkar
Efi Nur Tiatin
STKIP PGRI Jombang
Memajukan Jombang dengan Sesuatu yang Telah Lama Hilang
Intan Dwi Mayangsari
SMAN 1 Jogoroto, Jombang
Acara ini termasuk closed event dalam artian hanya dihadiri oleh undangan saja yang termasuk para pemenang dan para volunteer, dan dilaksanakan di Cafe Navila Jombang Kota.
Acara ini dibuka dengan kata sambutan dari Founder Njombangan yakni Muchdlir Zauhariy atau akrab disapa dengan Johar. Dalam sambutannya, Johar mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada semua peserta, pemenang serta pihak yang telah mendukung lomba ini. Menurutnya lomba ini awalnya diadakan dengan sedikit rasa pesimis terutama terkait dengan tingkat partisipasi serta minat warga Jombang, baik yang tinggal di Jombang maupun di perantauan, untuk menulis. Dia menjelaskan bahwa lomba esai dipilih karena pertimbangan bahwa penuangan ide secara tertulis dapat menjadi referensi sampai kapanpun dan pertimbangan untuk membukukan seluruh esai peserta Lomba Esai Njombangan 2018. Buku kompilasi ini nantinya dapat dibaca oleh siapapun dan akan di-release baik dalam bentuk e-book ataupun buku fisik. Johar menjelaskan bahwa obrolan terkait dengan inisiatif Njombangan ini sudah sejak beberapa tahun lalu dimulai. “Kami pernah mengumpulkan belasan ribu buku dan membuat rumah baca. Namun karena kurangnya monitoring di lapangan, pengelolaan rumah baca tersebut menemui kendala.”
Namun inisiatif untuk tetap membangun Jombang tetap ada dan hidup sampai akhirnya, saya dan dua orang lainnya berdiskusi kembali dan menginisiasikan munculnya Njombangan. Secara dasar hukum, inisiatif ini ada di bawah Yayasan Salasika Indonesia, yang sebelumnya telah dibentuk.
Njombangan pada dasarnya ingin mengajak semua orang untuk aktif mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan Jombang. Karena pemerintah semata tentu membutuhkan keterlibatan dari pihak lain. Njombangan lebih khusus lagi berfokus pada partisipasi dari para diaspora atau orang-orang Jombang yang saat ini tinggal di daerah lain di Jombang. Njombangan melihat bahwa potensi mereka sangat besar dan bisa menjadi kekuatan untuk pembangunan Jombang.
Lomba esai ini merupakan yang pertama dilakukan dan sepertinya lomba pertama yang mengangkat tema pembangunan di Jombang. Walau dimulai dengan sedikit pesimis karena ketidaktahuan akan animo menulis masyarakat Jombang, namun ternyata lomba ini bisa diikuti oleh banyak orang baik usia sekolah maupun umum. “Hasil esai akan dibuat dalam bentuk buku kompilasi setelah semua esai melalui proses penyuntingan atau editing. Buku kompilasi tersebut baik dalam bentuk e-book atau bisa dalam bentuk buku cetak. Buku ini akan dibagikan atau bisa dibaca oleh siapapun yang memiliki kepentingan atau ketertarikan dalam pembangunan Jombang,.” Begitu kata Johar.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan Ice Breaking yang dipandu oleh Risa Wardatun. Ice Breaking ini bertujuan untuk perkenalan satu sama lain juga untuk mencairkan suasana karena hampir semua peserta yang datang tidak kenal satu sama lain sebelumnya. Ice breaking ini sangat menarik karena semua peserta sangat antusias. Acara dilanjutkan dengan agenda diskusi singkat tentang pembangunan di Jombang. Peserta diminta untuk menuliskan dalam satu kertas apa yang sekiranya bisa ditingkatkan di Jombang. Para peserta terlihat serius dalam menuliskan ide mereka. Tentu hasilnya juga beragam dari ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan serta aspek lainnya. Hasil pemikiran mereka akan tetap disimpan dalam database Njombangan yang suatu saat bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Acara dilanjutkan dengan pemberian doorprize kepada peserta yang datang. Doorprize diberikan lewat undian dari kertas undian yang telah dibagikan sebelumnya. Setelah bagi-bagi doorprize, selanjutnya adalah pemberian hadiah kepada para pemenang. Adapun pemenang mendapatkan hadiah sebagai berikut:
Acara ini ditutup dengan foto bersama dan buka bersama. Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang serta terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu terselenggaranya acara ini. Semoga event serupa di tahun mendatang bisa lebih baik dan berkualitas lagi.
Suwun yo Rek!
Salam,
Njombangan