Jombang – Taman pembibitan di Kabupaten Jombang ini bisa menjadi alternatif agro wisata dan edukasi bagi warga Jatim. Selain bisa mempelajari 204 varietas bibit unggul, keindahan taman ini juga bakal memanjakan mata pengunjung.
Tak seperti kebanyakan taman yang teduh dengan pepohonan rindang, taman pembenihan ini berada di tengah area persawahan. Tepatnya di Desa Banjarsari, Bandar Kedungmulyo.
Namun jangan salah, sekalipun cuaca sedang terik, pengunjung akan merasakan kesejukan di taman yang satu ini. Seluas mata memandang, di atas lahan 3 hektare ini berhiaskan hijaunya beragam jenis tanaman dan aneka warna kembang yang tertata rapi sehingga nampak eksotis.
Apalagi semua tanaman di lahan ini berasal dari bibit-bibit unggul. Tak pelak aneka jenis sayuran dan buah-buahan tumbuh lebat di tangkai setiap tangkainya. Mulai dari melon, semangka, terong, cabai, tomat dan banyak tanaman lainnya yang bakal membuat pengunjung tak sabar untuk memetiknya.
uga tak kalah menarik dengan deretan Bunga Miragold beraneka warna. Selain sebagai tanaman hias, bunga ini juga berguna untuk mengusir hama.
“Total ada 204 varietas tanaman unggul di lahan ini. Mulai dari tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan tanaman hias. Padi ada 34 varietas, 16 varietas jagung, 6 varietas bawang merah dan banyak lagi,” Kepala Dinas Pertanian Jombang Hadi Purwantoro saat dihubungi detikcom, Jumat (29/9/2017).
Hadi mengaku sejak dua tahun yang lalu mengusulkan agar pembangunan taman pembibitan ini direalisasikan di Kabupaten Jombang. Dia bersyukur tahun ini Dinas Pertanian Jatim melalui UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (PSB TPH) mewujudkannya.
Pembuatan taman ini juga melibatkan kelompok tani dan pemuda tani Desa Banjarsari. Selain itu, sejumlah perusahaan produsen benih turut andil untuk memamerkan varietas unggulan mereka.
“Fasilitas ini untuk mengenalkan benih varietas unggul ke para petani, supaya para petani tahu perkembangan varietas tanaman, di lahan itu kan banyak tanaman baru varietas unggul yang ditanam,” ujarnya.
Pasca panen pertama, lanjut Hadi, pengelolaan taman pembibitan ini akan diserahkan ke Pemerintah Desa Banjarsari. “Hanya sekali tanam, hanya percontohan saja. Setelah itu kami serahkan ke pihak desa pengelolaannya,” ungkapnya.
Kepala Desa Banjarsari Basaruddin Soleh menuturkan, kendati belum resmi dibuka untuk umum, taman pembibitan ini sudah ramai dikunjungi warga. Menurut dia, taman yang dibangun sejak tiga bulan yang lalu ini akan diresmikan oleh Gubernur Jatim 3 Oktober nanti.
“Sejak tujuh hari yang lalu, pengunjung sudah banyak datang, rata-rata 500 pengunjung per hari,” sebutnya.
Jika saat ini taman pembibitan berada di lahan tanah kas desa (TKD) seluas 3 hektare, kata Basaruddin, maka ke depan akan diperluas hingga 10 hektare. Di dalamnya juga akan diisi dengan wisata edukasi di bidang perikanan dan peternakan.
“Sehingga pengunjung bisa berwisata sambil belajar bidang pertanian, peternakan, perikanan, juga ada wisata petik buah dan sayur,” jelasnya.
Setelah diserahkan penuh ke Desa Banjarsari, tambah Basaruddin, pihaknya akan memberdayakan kelompok tani dan pemuda tani untuk mengelola taman pembibitan menjadi wahana agro wisata dan wisata edukasi. Permodalan untuk pengembangan wisata ini bakal bersumber dari dana desa setelah menjadikan taman ini sebagai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Selain meningkatkan perekonomian masyarakat, harapannya juga menggenjot pendapatan desa,” tandasnya.
Penulis: Eko Budianto
Article & photo courtesy: Detik.com