• info@njombangan.com

Mari Lestarikan Permainan Tradisional Kita!

Mari Lestarikan Permainan Tradisional Kita!

Spread the love

Tumbuh dan besar pada zamannya ada di daerah pedesaan membuat saya akrab dengan banyak sekali permainan tradisional. Ya jauh dari sentuhan teknologi, yang membuat kami bergerak dan fisik terlatih, yang membuat kami secara intens berinteraksi satu sama lain. Permainan tradisional ini sering sekali saya mainkan bersama teman-teman ketika sore hari atau ketika libur sekolah.

 

Gedreg

Gedreg adalah permainan dengan menggunakan bidang tanah atau lantai. Kami akan membuat bidang berupa segi panjang dengan menggunakan kapur atau apapun. Nah, kemudian kami menggunakan pecahan genteng yang disebut dengan kreweng. Cara mainnya adalah pecahan genteng tersebut kami letakkan di kotak awal start, kemudian dengan kaki kami mendorong kreweng tersebut ke kotak lainnya sampai kotak finish. Geseran kreweng tidak boleh lompat keluar dari kotak berikutnya. Nah, setelah berhasil sukses finish, maka kami akan diberi kesempatan untuk melemparkan kreweng ke bidang kotak tersebut dari belakang, jadi kami membelakangi bidang tersebut. Kotak yang mana kreweng yang kami lempar jatuh, maka akan menjadi milik kami kotak tersebut. Kotak ini tidak boleh dilewati oleh pemain berikutnya. Artinya geseran kreweng harus melewati kotak milik orang lain.

 

Obak sodor

Obak sodor juga menggunakan tanah atau lantai sebagai bidang. Kami dibagi menjadi 2 tim dengan masing-masing beranggotakan beberapa orang. Ada orang yang jaga dan ada orang yang berlari. Orang yang jaga adalah mereka yang harus menjaga agar lawan tidak bisa melewati kotaknya. Lawan yang terkena sentuhan tangan maka dia akan mati. Sedang yang bisa finish semuanya akan tiba giliran menjadi penjaga. Permainan ini akan diulangi sampai ada tim yang anggotanya “mati” semua.

 

Dakon

Dakon dilakukan dengan menggunakan bidang, lubang, kotak atau semacamnya serta biji atau kerikil sebagai tambahan. Masing-masing bidang akan diberi kerikil atau sejenisnya dengan jumlah yang sama. Pemain akan mulai dari kotak start pertama dan akan berpindah kotak dengan memberi/ meninggalkan satu biji di tiap kotak yang dilalui dan akan berakhir sampai biji terakhir. Ini yang namanya duak. Duak ini adalah ketika kamu mendapatkan biji terakhir entah berapapun jumlanya. Jika di kotak yang berlawanan ada biji, maka itu juga akan menjadi kepunyaamu. Permainan diulangi dan yang menang adalah yang memiliki biji terbanyak di akhir permainan.

 

Bekel

Bekel sebenarnya adalah permainan anak perempuan namun kadang-kadang dimainkan anak laki-laki juga. Perangkatnya adalah berupa bola karet dan beebrapa semacam biji yang terbuat dari logam. Cara mainnya adalah bola dilambungkan dan sampai memantu lantai. Ketika memantul maka kamu harus meraih biji tersebut dan langsung mengambil bola karet sebelum bola tersebut memantul kedua kali. Total biji yang ada di setiap permainan adalah sekitar 6. Nah, setelah kamu ambil satu per satu, maka kamu ulangi sekali ambil dua, tiga, dan seterusnya. Pemain yang menang adalah yang bisa mengambil semua biji tersebut sampai senam sekaligus sekali pantul.

 

Pasaran

Namanya juga pasaran. Ya isinya adalah berupa mainan bahan-bahan pangan atau kebutuhan sehari-hari. Bahan-bahan pangan ini tentu bukan suatu yang asli namun dibuat dari daun, batang atau lainnya dari alam. Misalnya daging, adalah dibuat dari inti batang pisang, minyak sayur dibuat dari perasan daun waru muda, mie dibuat dari daun mangkok yang dicincang-cincang, dan lain sebagainya. Nah semuanya menggunakan alat sederhana termasuk piring yang dibuat dari daun mangkok atau daun pisang. Pasaran ini seru sekali. Anak-anak kecil ini berlaku seolah-olah sudah dewasa dan sudah mahir urusan dapur ehehe.

 

Obak Jompret

Obak jompret artinya sembunyi dan ditemukan. Pemain akan suit dan yang kalah akan menjaga. Nah, setelah yang jaga matanya ditutup dan berhitung beberapa saat, maka pemain lain akan sembunyi. Penjaga harus menemukan satu per satu sembari menjaga ‘rumahnya’. Apabila menemukan yang bersembunyi maka dia harus buru-buru memegang ‘rumahnya’ jika yang ditemukan lebih dulu maka dia bebas dari kemungkinan menjadi penjaga berikutnya. Mereka memegang ‘rumah’ tersebut dengan bilang “jompret!”

 

Benteng

Benteng adalah permainan yang terdiri dari dua tim dimana setiap orang dalam tim harus melindungi bentengnya dari lawan sembari menyerang benteng lawan. Pemenang adalah mereka yang berhasil memegang benteng lawan, bisa berupa pohon, tiang, dan sebagainya. Nah, jika dalam penyerangan itu kamu tertangkap maka dia akan menjadi tawanan. Tawanan ini bisa dibebaskan oleh musuh dengan memegang tawanan yang ditempatkan di benteng musuh. Pemenang adalah yang bisa memegang benteng lawan terlebih dulu.

 

Dulinan Tali

Ya ini permainan lompat tali karet. Karet disambungkan satu persatu menjadi banyak dan panjang dan kemudian dipegang oleh dua orang masing-masing di sisinya. Dibentangkan panjang dan kemudian ada anak lain yang melompat dari satu sisi ke sisi lainnya. Di permainan ini sepertinya tidak ada kalah atau menang, yang ada adalah naik level. Semakin naik levelnya maka tali akan makin ditinggikan mulai dari selutut, sepinggang, sedada, sekuping dan seterusnya. Adapun lompatan ada dua yakni lompatan biasa dan lompatan menyilang. Selain itu ada juga menggaro yakni melompat di tali secara terus menerus sampai capek lompatan terakhir. Biasanya menggaro ini adalah untuk rekor paling banyak/ banyak-banyakan.

 

Egrang

Egrang adalah batang bambu atau kayu yang dibuat semacam pegangan dan pijakan di kaki dan digunakan untuk berjalan. Egrang ini diinjak pada bagian injakan dan kedua tangan memegang bagian atasnya. Bermain egrang membutuhkan focus dan keseimbangan.

 

Nekeran

Nekeran adalah permainan menggunakan kelereng. Biasanya kami membuat lingkaran yang kemudian di tengahnya kami beri kumpulan kelereng. Setiap orang memberi jumlah kelereng yang sama kemudian tiap orang memiliki giliran untuk menembakkan kelereng ke lingkaran tersebut. Kelereng yang terpencar ke luar akan menjadi milik si penembak.

 

Wok-wokan

Ini juga permainan menggunakan kelereng. Pertama akan dibuat lubang-lubang di tanah kemudian kelereng akan dilemparkan ke dalam lubang tersebut. Kelereng yang masuk lubang satu akan berlanjut dibidik ke lubang berikutnya. Demikian sampai selesai. Yang menang adalah yang berhasil finish terlebih dahulu.

 

Mahkota-Mahkotaan

Ini saya agak lupa dengan namanya. Yang jelas adalah dengan menggunakan daun lamtoro. Daun lamtoro dibuang hanya disisakan batang yang paling ujung saja. Kedua batang daun diikat kemudian diadu satu sama lain. Pemenangnya adalah yang berhasil mempertahankan ikatan tersebut karena yang kalah maka ikatan akan tercabuk ke pemenang. Disebut dengan mahkota karena pemenang bentuknya akan mirip mahkota.

 

Cublek-Cublek Suweng

Permainan ini dilakukan dimana satu orang duduk membungkuk sedang yang lainnya meletakkan satu telapak tangan masing-masing di bagian punggung. Satu anak akan membawa biji atau satu benda kemudian mereka menyanyi lagu cublek-cublek suweng. Benda tersebut akan diputar dari satu tangan ke tangan lain. Nah ketika lagu berhenti maka semua anak akan menggenggam tangannya. Anak yang membungkuk tadi harus menebak sekali dimana biji tersebut disembunyikan/ di anak mana. Nah jika salah maka dia harus mengulangi lagi. Jika benar, maka anak yang menyembunyikan tadi yang harus membungkuk.

 

Poin

Poin adalah permainan ketangkasan dengan menggunakan kreweng/ pecahan genting dan bola kasti atau bola tenis. Kreweng disusun tegak berdiri vertikal. Ada 2 tim, tim pertama adalah penjaga kreweng kedua adalah penyerang. Penyerang kreweng ini akan meluncurkan bola di atas tanah atau lantai dan ketika bolanya mengenai susunan kreweng dan kreweng akan tercerai berai. Penjaga kreweng ini yang harus menyusunnya kembali. Nah penyerang ini yang harus memukulkan bola kasti ke arah anak-anak penjaga kreweng. Siapa yang kena bola maka akan mati. Jika kreweng bisa tersusun lagi seperti semula, maka tim penjaga yang akan menang. Begitu pula sebaliknya.

 

Dulinan Karet

Ini adalah bentuk permainan karet yang lain. Jadi anak-anak akan memasang kayu atau bambu di tanah. Kemudian anak-anak dari jarak yang sudah ditentukan. Nah, di tiap bambu tadi sudah diberi karet yang lain dengan demikian maka anak yang bisa memasukkan karet ke dalam bambu tadi akan mendapatkan karet yang ada di dalamnya. Saya agak lupa bagaimana teknisnya permainan ini.

 

Layangan

Layangan atau dalam Bahasa Indonesianya adalah layang-layang. Layang-layang di daerah saya bentuknya bisa dibilang sangat konvensional atau umum. Nah yang membedakan adalah jenis senarnya. Senar yang pertama adalah senar biasa sedang senar yang kedua adalah gelasan. Gelasan ini artinya adalah senar yang sudah dilapisi oleh serpihan kaca sehingga tajam. Senar gelasan ini yang biasanya digunakan sebagai adu layangan. Layangan yang putus biasanya dikejar anak-anak dan yang dapat akan memiliki layangan tersebut.

 

Ulo-Uloan

Jadi anak-anak akan berkumpul dan berdiri membentuk barisan menyerupai ular dari kepala sampai ekor. Nah ada satu orang yang akan berupaya untuk memegang ekor ular tersebut. Nah si ular ini harus berupaya menghindar sebisa mungkin. Saya agak lupa bagaimana teknisnya permainan ini.

 

Benthek

Benthek adalah permainan dengan menggunakan potongan kayu. Biasanya kayu yang digunakan adalah kayu yang ringan. Potongan pertama lebih pendek dan kedua lebih panjang digunakan sebagai tongkat pemukul. Di tanah, pertama dibuat lubang dan kemudian potongan kayu yang pendek diletakkan sehingga membentuk sudut kira-kira 45 derajat. Dengan potongan kayu panjang ini kamu pukul potongan kayu pendek sehingga dia terlempar sejauh mungkin. Pemenang adalan yang bisa melempar paling jauh.

 

Ninja-Ninjaan

Ini sebenarnya semacam perang-perangan. Dengan menggunakan sarung, kami membuat topeng ala ninja, topeng yang sederhana. Kemudian kita bersembunyi dan saling menemukan atau menyerang satu sama lain.

 

Drakula-Drakulaan

Pertama ditentukan siapa yang akan menjadi drakula melalui suit. Yang kalah suit akan menjadi drakula. Lantas di tanah akan dibuat lingkaran besar. Nah anak anak lainnya akan berada di lingkaran ini. Si drakula di awal akan mengetuk pintu:

 

‘Thok thok thok thok. Permisi” kata drakula

“Siapa ini?” tanya penghuni rumah

“Aku tetangga sebelah” jawab drakula

 

Kemudian penghuni rumah membuka pintu dan alangkah kagetnya dia ketika yang datang adalah drakula. Seketika itu pula dia langsung menutup pintu dan drakula kemudian berlari mengitari lingkaran dan berusaha memegang salah satu penghuni rumah. Penghuni rumah yang terpegang akan menjadi drakula selanjutnya.

admin

Njombangan adalah inisiatif untuk melestarikan dan mempromosikan heritage Jombang berupa seni, budaya, bahasa, adat, sejarah, peninggalan bangunan atau bentuk fisik serta lainnya.

Leave your message