• info@njombangan.com

Daily ArchiveMay 7, 2017

Regenarasi Seniman Ludruk ala Grup Irama Budaya

Ludruk merupakan kesenian drama tradisional khas Surabaya yang biasanya diiringi oleh lawakan, lantunan musik gamelan, tarian dan nyanyian Jawa Timur. Grup ludruk Surabaya “Irama Budaya” berupaya melakukab regenerasi untuk melestarikan kesenian daerah ini dengan membentuk “Ludruk Irama Budaya Junior”.

Irama Budaya Junior beranggotakan beberapa aktor baru.  Di antaranya anak-anak usia TK/SD, remaja dan dewasa dari berbagai kalangan profesi dan latar belakang.

Keseriusan Grup Irama Budaya membimbing para juniornya terbukti melalui penampilan perdana mereka yang sukses digelar pada Sabtu (6/5/2017) lalu. Penampilan bertajuk “Mentang-Mentang dari New York” pun berhasil memukau penonton lewat aksi panggung dimainkan sekitar 15 pemain junior dan beberapa senior.

“Sebetulnya naskah ini adalah karya penulis luar negeri bernama Marcelino untuk teater. Kemudian saya adaptasi untuk dipentaskan sebagai ludruk,” ucap Meimura, sang sutradara pementasan.

Berperan sebagai pemain utama Ludruk “Mentang-Mentang dari New York” adalah Wahyu sebagai Siti. Diceritakan, Siti yang baru saja pulang dari New York untuk belajar, telah berubah drastis. Dia tidak mengenali teman-teman terdekatnya bahkan kekasihnya. Siti yang telah kehilangan kepribadiannya, membuat kedua orang tuanya shock. Namun suatu kejadian membuat dia menyesali perbuatannya dan kembali menjadi Siti yang dulu.
Antusiasme masyarakat dan kalangan media menonton acara tersebut menjadi bukti Kota Surabaya masih mampu melestarikan kebudayaan tradisionalnya. Selain itu, pertunjukkan ini bertepatan untuk memeriahkan HUT Kota Surabaya ke-724.

Beberapa penampilan lain juga disuguhkan sebagai penghibur tambahan untuk para penonton. Diawali dengan Bedayan sebagai sambutan kepada para penonton, tarian oleh penari remo dan karawitan dari Sanggar Baradha Unesa.

 

Penulis: –

Article courtesy: eljohnnews.com

Photo courtesy: Tempo.co