Nang kandang la kok akeh meri
Ingonane Dinda ket minggu wingi
Selamat datang ten Desa Ngogri
Semoga Bappeda terus jaya lestari
Njombangan terpilih menjadi salah satu lima besar finalis dari ajang Krenova Tahun 2023 yang diadakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jombang. Dengan mengusung tema proposal Njombangan Messem (Mewujudkan Ekosistem Seniman-Seniwati yang End-to-End dan Madani), Njombangan menjadi satu-satunya finalis yang mengusung ide berbasis seni dan budaya. Melalui Njombangan Messem ini, Njombangan ingin mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk ikut serta dalam memainkan perannnya masing-masing dalam mempromosikan dan melestarikan seni dan budaya Jombang. Selain itu, Njombangan juga menawarkan berbagai inisiatif yang memberikan jawaban atas tantangan dalam pelestarian dan promosi seni budaya di Jombang tersebut.
Rangkaian penjurian ajang Krenova 2023 ini berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama adalah penjurian berbasis dokumen proposal yang sebelumnya dikirimkan ke panitia. Setelah penjurian ini, Njombangan masuk 10 besar yang kemudian kami melakukan presentasi di hadapan dewan juri. Total ada lima juri yang hadir di gedung Bappeda saat itu. Setelah sesi presentasi ini, Njombangan dinyatakan lolos lima besar dan berlanjut ke babak kunjungan lapangan.
“Ini adalah pertama kali Njombangan ikut serta dalam ajang kompetitif. Dan syukurnya Njombangan bisa lolos ke babak kunjungan lapangan.” Ujar Laylatul Desia Rohmawati, Program Manager Njombangan yang menjadi penanggungjawab utama Njombangan dalam ajang ini.
Sajikan Pengalaman Seni Budaya yang Berkesan
Dipan rengat mak jemunuk methu klabang
Ayo teros semangat bareng bangun Jombang
Njombangan bersyukur karena dalam babak kunjungan lapangan ini dibantu oleh banyak pihak. Mulai dari Pemerintah Desa Ngogri, grup jaranan New Kuda Purnama, dan grup gejok lesung Guyub Rukun. Rombongan juri dan panitia sampai di Desa Ngogri tepatnya di Kantor Desa Ngogri pada siang hari. Rombongan disambut oleh tari jaranan anak-anak dimana tiga orang anak menampilkan jaranan, jepaplok, dan ganongan. Mereka menari dengan semangat untuk menyambut para tamu.
Rombongan juri dan panitia kemudian mencuci tangan di bokor yang sudah berisi air dan bunga yang kemudian dilanjutkan dengan pengalungan bunga kamboja. Rombongan disambut oleh Ibu Lurah Desa Ngogri dan melakukan sesi ramah tamah yang dilanjutkan dengan makan siang bersama. Bunga kamboja adalah salah satu ciri khas dari Kerajaan Majapahit dan dengan pengalungan bunga ini, Njombangan ingin memberi makna bahwa kami ingin menghidupkan semangat di tlatah Majapahit lewat seni dan budaya.
“Senang sekali saya bisa diajak ikut menyambut bapak-ibu tamu kegiatan. Saya jadi makin semangat latihan jaranan.” kata Reyhan, anak Desa Ngogri yang selama ini ikut berkegiatan bareng New Kuda Purnama.
Seteleh sesi ramah tamah di desa selesai, rombongan berlanjut ke Kantor Njombangan “ Bertemu untuk Kebaikan Bersama”. Di sana dilakukan tanya jawab antara dewan juri dan tim Njombangan. Dewan juri juga diajak untuk parikan bersama. Parikan dari juri nantinya akan dimasukkan ke dalam Buku Kompilasi Parikan Njombangan Tahun 2023.
Kunjungan berlanjut ke lokasi grup jaranan New Kuda Purnama. Di sana, dewan juri disambut oleh tim New Kuda Purnama dan peralatan gamelan yang sudah ditata sedemikian rupa. Setelah tanya jawab, rombongan mendengarkan alunan gamelan dan mencoba beberapa peralatan jaranan.
Rombongan kemudian berlanjut ke grup seni gejok lesung Guyub Rukun. Di sana, rombongan disambut ibu-ibu yang kemudian menunjukkan kemampuan mereka bermain gejok lesung. Satu lagu kemudian dinyanyikan yaitu lagu lesung jumengglung.
Njombangan mengucapkan terima kasih atas untuk semua warga desa yang telah ikut serta menyukseskan kunjungan lapangan ini. Semoga menjadi pengalaman dan berkah bersama.
Terima kasih juga untuk semua rombongan Bappeda yang telah berkunjung ke Desa Ngogri. Semoga bisa menjadi awal kolaborasi yang baik untuk seni dan budaya Jombang.
Wayah bengi wektune nonton hiburan ndek tivi
Acara dendang dangdut artis e ibukota
Njombangan terbukti sampun berkontribusi
Dari Jombang kanggo Jawa Timur lan Indonesia
Ndelok seni budaya khas Njombangan
Disambi mangan jajan enak rasane
Ayo podho ngrayakno kemerdekaan
Karo karya sing membanggakan sak lawas e
Agustus selalu menjadi bulan yang istimewa untuk rakyat Indonesia. Di bulan ini, Indonesia merdeka dan karena kemerdekaan ini, semua dari kita bisa menjadi manusia bebas tidak lagi terkungkung karena penjajahan. Apresiasi dan penghormatan tentunya diberikan untuk semua yang telah berjuang dalam merebut kemerdekaan ini. Menjadi tanggung jawab bersama untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang baik, membanggakan, dan kontributif.
Njombangan ikut serta dalam mengisi kemerdekaan melalui berbagai inisiatif yang dilakukan. Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, Njombangan mengadakan aneka lomba Agustusan. Lomba ini diadakan sehari semalam pada tanggal 17 Agustus 2023. Terbuka untuk umum dan ada banyak hadiah menarik, acara ini rame sekali. Lomba ini diadakan di Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
Lomba dibagi menjadi lomba untuk anak-anak dan orang dewasa. Lomba anak-anak mulai lomba memindahkan karet dengan sedotan, lomba memasukkan sedotan ke botol, lomba makan kue, lomba joget royok an kursi, lomba estafet kardus, dan masih banyak lagi. Anak-anak terlihat sangat semangat juga kompetitif untuk menjadi juara dan mendapatkan hadiah.
Faiz salah satu peserta mengungkapkan bahwa dirinya senang bisa ikut lomba-lomba ini. Karena lomba ini setahun sekali diadakan.
Tidak kalah meriahnya adalah lomba untuk ibu-ibu yang juga hampir sama dengan lomba untuk anak-anak. Ibu-ibu juga terlihat sangat antusias, rame, dan penuh gelak tawa.
“Senang rasanya bisa ikut lomba dan dapat banyak hadiah. Acara lomba Agustusan dari Njombangan ini memang selalu saya tunggu.” Ujar Mbak Supre salah satu peserta.
Tampilkan Seni Budaya Njombangan
Selain aneka lomba, pada malam hari juga ditampilkan beberapa seni budaya setempat. Anak-anak ditantang untuk njaran menggunakan properti atau peralatan yang sudah ada mulai dari jaranan, jepaplok, ganongan, juga lainnya. Ternyata anak-anak ini benar-benar antusias. Beberapa di antaranya terlihat sangat luwes gerakannya, tentu menjadi harapan untuk pelestarian jaranan lebih lanjut.
Setelah itu tampil 3 orang anak-anak yang pernah mengikuti Lomba Jaranan Njombangan tahun lalu. Mereka memainkan jaranan, jepaplok, dan ganongan diiringi oleh musik khas jaranan.
Seni jaranan memang populer di Megaluh dan Jombang pada umumnya. Njombangan sendiri punya grup jaranan New Kuda Purnama yang juga berlokasi di Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Jombang.
Acara pentas dilanjutkan dengan penampilan grup gejok lesung Guyub Rukun. Grup ini juga dibuat dan didampingi oleh Njombangan. Beranggotakan 13 orang, grup ini baru berkegiatan di awal Juli tahun ini. Dengan menggunakan kostum kebaya hitam dan sewek mereka menampilkan berbagai nyanyian mulai dari lagu lesung jumengglung, jaranan, hari merdeka, gundul-gundul pacul, dan perahu layar. Apresiasi yang sebesar-besarnya untuk ibu-ibu dan mbak-mbak yang telah aktif dan giat berlatih selama ini. Semoga gejok lesung bisa bangkit lagi dan lestari.
“Sepertinya lama sekali kami tidak memainkan atau mendengar gejok lesung. Adanya grup gejok lesung Guyub Rukun ini membuat desa menjadi lebih berwana.” Jelas Mbak Lena, salah satu anggota grup gejok lesung.
Selain itu juga ada banyak doorprize menarik dari Njombangan yang diberikan kepada para peserta yang bisa menjawab berbagai pertanyaan atau melakukan tantangan tertentu.
Sekali lagi, selamat kemerdekaan Indonesia.
Semoga kita semua selalu bangga akan negeri yang indah ini.
Merdeka!
Halo Rek,
Alhamdulilah grup karawitan dan campursari New Kuda Purnama (NKP) milik Njombangan terpilih sebagai grantee (penerima bantuan) dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI (Jawa Timur). Acara penyerahan bantuan/ grant dilakukan di Hotel Ayola, Sunrise Mall, Kabupaten Mojokerto pada Rabu, 2 Agustus 2023. NKP diwakili oleh dua orang yakni Mas Yoyok Budi Utomo dan Bapak Timbul Wijaya.
Setelah melewati berbagai rangkaian proses yang panjang, akhirnya dari 121 proposal dari berbagai grup seni dan budaya di Jawa Timur, NKP bisa lolos sampai tahap akhir. Proses tersebut mulai dari seleksi administrasi sampai verifikasi lapangan. Verikasi lapangan dilakukan oleh dua orang perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur yakni Ibu Eva dan Bapak Kartono beberapa minggu lalu.
NKP juga merupakan satu-satunya grantee dari Kabupaten Jombang. Grantee lainnya berasal dari berbagai kabupaten dan kota lainnya di Jawa Timur.
NKP menjadi bentuk pilot project atau proyek percontohan pelestarian seni budaya berbasis masyarakat yang sudah Njombangan dampingi dan danai 3 tahun ke belakang. Perlahan tapi pasti, berkat kerja keras dan komitmen seluruh keluarga besar NKP, grup ini mulai menemukan bentuknya.
“Saya sangat menghargai komitmen dari teman-teman New Kuda Purnama yang selama ini giat melestarikan gamelan tanpa mengeluh. Semua dikerjakan dengan gotong royong bersama-sama. Semoga bantuan ini bisa mendorong kreativitas dari New Kuda Purnama ke level yang lebih tinggi.” ujar Muchdlir Zauhariy atau akrab disapa Johar yang merupakan Inisiator dan Pendiri Njombangan.
Grant yang didapat akan digunakan sesuai peruntukan yang diusulkan yakni penciptaan 10 lagu gending baru. Lagu yang terinspirasi dari kehidupan desa, masyarakat agraris, lingkungan, Sungai Brantas dan dinamikanya. Selain itu kegiatan kedua adalah pendokumentasian 11 tembang macapat.
Kegiatan ini akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan dimulai di Agustus tahun ini.
“Njombangan akan mendampingi pelaksanaan program ini dari awal sampai akhir untuk memastikan bahwa target tercapai dan pengelolaan dana bantuan dilakukan secara transparan dan bertanggungjawab.” tandas Laylatul Desia Rohmawati, atau kerap dipanggil Ayla, Program Manager Njombangan.
Grant ini adalah institutional financial assistance pertama yang diterima oleh NKP. Dan ini juga pertama kalinya Njombangan mendorong grup seni budaya di bawah naungannya untuk mengajukan institutional financial assistance. Njombangan ingin memastikan bahwa grup seni budaya ini sudah siap baik secara SDM, tata kelola, dan kualitas pertunjukan sebelum diajukan ke pihak eksternal untuk kesempatan asistensi dalam bentuk apapun.
“Kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan ini kepada NKP. Juga untuk semua pihak yang telah mendukung kami seperti Njombangan, Pemerintah Desa Ngogri, juga tentunya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI (Jawa Timur). Bantuan ini menjadi penyemangat bagi semua anggota NKP untuk terus berkreasi.” kata Yoyok Budi Utomo, pimpinan grup karawitan dan campursari New Kuda Purnama.
Semoga dengan adanya grant ini bisa memberikan kebaikan dan keberkahan tidak hanya untuk NKP tapi juga pelestarian seni budaya di Jombang secara umum.
Njombangan akan terus meng-update berita pelaksanaan program di instagram dan website kami.
Numpak sepur nggowo sukun
Kabeh dulur, kulo matur suwun