JOMBANG – Haul almarhum Presiden RI ke-4 KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang ke-9 digelar Minggu (16/12) malam. Meski dihelat secara sederhana di samping makam Gus Dur komplek Pesantren Tebuireng, namun terasa begitu istimewa.
Pasalnya, haul tidak hanya dihadiri para dzuriah, namun sejumlah tokoh penting era Gus Dur juga ikut datang. Haul dimulai tepat pukul 20.00. Di bangku paling ujung, tampak Yenny Wahid anak kedua Gus Dur.
Diikuti Lily Chodidjah Wahid (adik Gus Dur), Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Bondan Gunawan (Mensegneg Era Gus Dur), Wahyu Muryadi (kepala Protokol Istana era Gus Dur) dan Kwik Kian Gie (Menko Perekonomian era gus Dur).
Dalam sambutannya, Yenny menyampaikan jika dirinya rindu dengan nasihat sang ayah Gus Dur. Khususnya saat memasuki tahun politik seperti ini, yang paling sering terjadi adalah maido alias saling menghujat satu sama lain.
Gus Dur pada waktu itu sering mengingatkan, pentingnya toleransi dan saling menghormati untuk menjaga kondusifitas tahun politik. ”Yang paling sering terdengar dalam tahun politik adalah maido,’’ ujar Yenny disambut geliat tawa.
Untuk menjaga suhu tahun politik tetap kondusif, kata Yenny menceritakan nasihat Gus Dur, kuncinya saling menghormati pendapat satu sama lain. Saling toleransi terhadap orang yang berbeda agama dan tidak saling menjelek-jelekan satu sama lain.
”Seperti bu Khofifah ini kan sering dijelek-jelekan, tapi beliau Alhamdulilah bisa mengontrol sehingga suasana tetap kondusif,’’ tandasnya. Hal senada juga disampaikan, Bondan Gunawan Mensegneg era Gus Dur. Dia menceritakan, Gus Dur adalah sosok gus yang berbeda dengan gus gus lain.
”Kalau gus-gus lain itu keluar pondok sebentar saja sudah merasa seperti ulama, tapi Gus Dur ini berbeda, dia tetap rendah hati dan kerjaannya menyapa masyarakat bawah,’’ ujar dia.
Haul ke-9 Gus Dur berakhir sekitar pukul 23.30 WIB. Terlalu ramainya, jamaah sampai tumplek-blek memadati jalan provinsi di depan Pesantren Tebuireng. Mereka rela duduk duduk di jalan sambil mendengarkan sambutan undangan melalui pengeras suara. (*)
(jo/ang/mar/JPR)
Article courtesy: Radarjombang.jawapos.com
Photo courtesy: Radarjombang.jawapos.com