• info@njombangan.com

Empat Penggagas Kenduren Wonosalam Dapat Penghargaan Dari Pemkab Jombang

Empat Penggagas Kenduren Wonosalam Dapat Penghargaan Dari Pemkab Jombang

Spread the love

Agenda Kenduri Durian (kenduren) Wonosalam tahun 2018 yang digelar, Minggu (11/2) juga memberikan penghargaan kepada empat orang penggagas event yang kini menjadi ikon pariwisata Jombang tersebut.

Mereka diantaranya Camat Senen, beliau adalah Camat Wonosalam saat pertama event ini digelar tahun 2012, Wartomo Kepala Desa Galengdowo selaku panitia acara, Drs.Zainal Arifin Tokoh Masyarakat dan Mahfudz PPL Wonosalam.

Penghargaan diserahkan Hj.Mundjidah Wahab, Wakil Bupati Jombang sesaat sebelum pesta durian dimulai. Tak sendiri Hj.Mundjidah Wahab didampingi jajaran Frokopimda yang juga hadir menyaksikan event tahunan ini.

“Beliau semua adalah penggagas kegiatan promosi pariwisata kenduri durian di Wonosalam, oleh sebab itu Pemerintah Deerah menyampaikan Apresiasi dan penghargaan,”Ucap Hj.Mundjidah Wahab Wakil Bupati usai menyerahkan penghargaan bagi keempatnya.

Kenduri durian atau yang lebih dikenal dengan Kenduren Wonosalam sendiri kembali digelar setelah sempat ditiadakan di tahun 2017. Tahun ini acara yang telah menjadi ikon wisata Kabupaten Jombang ini memasuki tahun yang ke 6.

Sejak pagi ribuan warga sudah berdatangan menuju lokasi, bahkan banyak juga yang malamnya menginap dirumah warga setempat. Mereka tak hanya datang dari Jombang namun banyak juga dari luar Jombang, semisal dari Mojokerto, Kediri, Surabaya bahkan dari Jakarta.

Seperti tahun tahun sebelumnya, selain adanya tumpeng durian raksasa setinggi hampir 12 Meter, ada sembilan tumpeng kecil yang dibuat oleh sembilan desa se Kecamatan Wonosalam untuk meramaikan acara ini. Sembilan tumpeng tersebut diarak mulai depan kantor kecamatan hingga Lapangan Kecamatan yang menjadi pusat kegiatan.

Tak hanya durian, tumpeng ini berisi hasil bumi lain seperti sayur dan buahan buahan yang pada akhirnya dibagi dan menjadi rebutan masyarakat yang hadir memenuhi lapangan.

WE.Tjitrawatie, Plt.Kepala Dinas Budaya Dan Periwisata Jombang mengatakan sejumlah acara digelar sebelum puncak acara kenduren. Semisal Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk bersama Ki Dalang Dwijo Kangko , ludruk bersama kartolo, jalan sehat, kontes ternak, gowes durian dll.

“Kenduren wonosalam telah menjadi daya tarik wisata di Jombang sehingga Pemkab Jombang terus berupaya untuk mengembangkan,” ungkapnya.

Sementara, Hj.Mundjidah Wahab Wakil Bupati Jombang saat membuka event ini mangaku bangga karena tahun ini pesta durian kembali bisa digelar. “Ini adalah bentuk sodhaqoh warga Wonosalam, semoga dengan kegiatan ini warga Wonosalam semakin makmur, dijauhkan dari bencana dan musibah,” ujar Hj.Mundjidah Wahab.

Setiap tahun, lanjut Hj.Mundjidah Wahab Pemkab Jombang akan terus mengevaluasi kegiatan ini. “Ini agar masyarakat semakin menikmati kegiatan ini,”tandasnya.

Berdasarkan pantauan dilapangan, durian dan hasil bumi yang berada di gunungan besar ludes dalam tempo tak kurang dari 30 menit. Tahun ini panitia menyediakan sebanyak 2018 durian pada tumpeng raksasa. Untuk menghindari warga terluka akibat tajamnya duri pada kulit durian, khusus untuk durian panitia membaginya satu persatu. Sedangkan buah yang lainnya dilemparkan ke berbagai penjuru.

Pada saat bersamaan suara panitia terdengar terus menerus melalui pengeras suara untuk memberikan himbauan kepada warga agar tak terlibat saling dorong saat berebut durian. [Kominfo/Hms]

 

Penulis: Humas 2018
Article courtesy: jombangkab.go.id
Photo courtesy: jombangkab.go.id
admin

Njombangan adalah inisiatif untuk melestarikan dan mempromosikan heritage Jombang berupa seni, budaya, bahasa, adat, sejarah, peninggalan bangunan atau bentuk fisik serta lainnya.

Leave your message